Rabu, 23 Desember 2015


METODE PEMBELAJARAN Pada bagian ini disajikan tentang metode pembelajaran. Bab ini difokuskan pada pemahaman tentang metode pembelajaran dan penjelasannya. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian metode pembelajaran, menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran dan menjelaskan metode-metode pembelajaran dengan benar. INDIKATOR Mampu menjelaskan pengertian metode pembelajaran: Mampu menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran a. Mampu menjelaskan pengertian metode pembelajaran b. Mampu menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran c. Mampu menjelaskan metode-metode pembelajaran A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara untuk menyampaikan, menyajikan, memberi latihan dan memberi contoh pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional dan metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu tetapi tidak setiap metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Banyak metode pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa-siswa seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, penampilan, metode studi mandiri, pembelajaran terprogram, latihan sesama teman, simulasi, karyawisata, induksi, deduksi, simulasi, studi kasus, pemecahan masalah, insiden, seminar, bermain peran, proyek dan praktikum dan lain-lain serta masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metode-metode dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para ahli sebelum ia menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa pertimbangan yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih metode pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada penetapan: 1. Tujuan Pembelajaran Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. 2. Pengetahuan Awal Siswa Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk menetahui pengetahuan awal siswa. Sewktu memberi materi pengajran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yng dicapai siswa untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan tes pretes tertulis, Tanya jawab di awal pelajaran. Pengetahuan awal dapat dapat berasal dari pokok bahasan yang akan kita ajarkan jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep dan fakta atau memiliki pengalaman maka kemungkinan besar mereka belum dpt dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri hnya metode yang dapat diterapkan ceramah, demontrasi, penampialn, latihan dengan teman, sumbang saran, praktikum dan bermain peran. 3. Bidang Studi Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah program studi diatur dalam tiga kelompok yaitu: pertama Program pendidikan umum, kedua program pendidikan akademik dan ketiga program pendidikan ketrampilan. 4. Alokasi waktu dan sarana penunjang Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang seperti: transparan, video dan film. 5. Jumlah siswa Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas melalui pertimbangan jumlah siswa yang hadirkarena ukuran kelas menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi. Mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya dan latihan. Ukuran besar dan jumlah siswa yang banyak metode ceramah yang lebih efektif akan tetapi yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak kelemahan dibanding metode lainnya terutama dalam pengukuran keberhasilan siswa. 6. Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman. Peribahasa mengatakan Pengalaman adalah guru yang baik. Kriteria guru berpengalaman dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun. Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 38 kriteria untuk dapat diangkat menduduki jabatan kepala sekolah bila telah mengajar minimal 3 tahun untuk kepala Taman kanak-kanak sedangkan 5 tahun untuk kepala sekolah SD, SMP dan SMA. Guru yang memahami seluk beluk persekolahn, strata pendidikan bukan jaminan utama dalam keberhasilan mengajar akan tetapi pengalaman yang menentukan seperti: guru peka dengan masalah, memecahkan masalah, memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memilih metode yang tepat, memotivasi siswa, mengelola siswa dan mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Di samping guru berpengalaman dia harus berwibawa. Kewibawaan merupakan kelengkapan mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena dia berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan social. Ia sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh anak-anak didiknya. Kewibawaan berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata”. Siapa yang “perkataannya” memiliki kekuatan mengikat terhadap orang lain. Kewibawaan ada pada orang dewasa ia tumbuh berkembang mengikuti kedewasaan ia perlu dijaga dan dirawat. Jabatan guru adalah jabatan profesi terhormat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat dan menjadi suri tauladan. Ia mengayomi semua lapisan masyarakat, ibarat pepatah “ sebatang kayu besar di tengah padang, akar tempat orang duduk, batang tempat orang bersandar, daun yang rindang tampat orang bernaung di kala hari panas dan tempat berteduh di kala hujan. Kewibawaan yang dimiliki guru terbagi dua yaitu: 1. Kewibawaan kasih sayang seperti yang dimilki ayah dan ibu, ia menyanyangi anak-anaknya tanpa pilih kasih dan berharap anak-anaknya tumbuh dan berkembang berguna bagi agama, masyarakat, nusa dan bangsa 2. Kewibawaan jabatan ia dapat memerintah, menganjur, menasehati siswa yang berguna bagi manajemen pembelajaran B. Metode- Metode Pembelajaran Sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut ini akan disajikan berbagai metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas yang masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. 1. Metode Ceramah (Lecture) Metode ceramah yang berasal dari lecture memiliki arti dosen atau metode dosen karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Namun pada Sekolah Tingkat Lanjutan metode ceramah dapat dipergunakan oleh guru dengan memvariasikan dengan metode lain. Metode ceramah dapat dilakukan oleh guru: a. Untuk memberikan pengarahan, petunjuk di awal pembelajaran b. Waktu terbatas, sedangkan materi/informasi banyak yang akan disampaikan c. Lembaga pendidikan sedikit memilki staf pengajar sedangkan jumlah siswa banyak Keterbatasan metode ceramah sebagai berikut: a. Keberhasilan siswa tidak terukur b. Perhatian dan motivasi siswa sulit diukur c. Peran serta siswa dalam pembelajaran rendah d. Materi kurang terfokus e. Pembicaraan sering melantur 2. Metode Demonstrasi dan Eksperimen Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memilki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan harus dimilki oleh guru. Setelah didemonstrasikan siswa diberi kesempatan melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru. Metode Demonstrasi dapat dilaksanakan: a. Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal atau latihan kerja b. Bila materi pelajaran berbentuk ketrampilan gerak c. Manakala guru bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang d. Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan e. Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/praktek yang kita laksanakan f. Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan kegiatan yang hanya mendengar ceramah atau membaca buku g. Bila siswa turut aktif bereksperimen maka ia akan memperoleh pengalaman Keterbatasan metode demonstrasi sebagai berikut: a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemontrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok d. Kadang-kadang bila suatu saat dibawa ke dalam kelas kemudia didemonstrasikan terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi nyata e. Manakala setiap orang diminta mendemonstrasikan dapat menyita waktu yang banya dan membosankan bagi peserta yang lain 3. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat apabila pelaksanaannya ditujukan untuk: a. Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu agar siswa memusatkan lagi perhatian pada jenis dan jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga mereka dapat melanjutkan pelajarannya b. Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian siswa c. Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka Metode Tanya jawab tidak wajar digunakan untuk: a. Menilai kemajuan peserta didik b. Mencari jawaban dari siswa tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima c. Memberi giliran pada siswa tertentu Kebaikan metode Tanya jawab adalah: a. Tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif bila dibandingkan dengan metode ceramah yang bersifat menolong b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat sehingga Nampak mana yang belum jelas atau belum dimengerti c. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada yang dapat dibawa kearah situasi diskusi 4. Metode Penampilan Metode penampilan adalah berbentuk pelaksanaan praktik oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau demontrasi yang diterima atau diamati siswa. Metode ini dipergunakan pengajar harus: a. Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa praktik b. Melakukan tindakan pengamanan sebelum kegiatan praktik dimulai c. Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan d. Kegiatan pembelajaran bersifat formal e. Siswa yang mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke dalam situasi sesungguhnya f. Membutuhkan waktu panjang g. Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan harus dipelihara terus menerus h. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak 5. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topic atau masalah tertentu. Metode diskusi ini digunakan oleh guru bila: a. Menyediakan bahan, topic atau masalah yang akan didiskusikan b. Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan studi kasus kepada siswa sebelum menyelenggarakan diskusi c. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas d. Membimbing diskusi tidak memberikan ceramah e. Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain Metode ini tepat digunakan bila: a. Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar b. Pelajaran formal atau magang c. Perluasan pengetahuan yang telah dikuasai siswa d. Belajar mengindentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan e. Membiasakan siswa berhadapan dengan berbagai pendekatan, interpretasi dan kepribadian f. Menghadapi masalah secara berkelompok g. Membiasakan siswa untuk beragumentasi dan berfikir rasional Metode diskusi memiliki keterbatasan sebagai berikut: a. Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit b. Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa baru dikenalkan pada bahan pembelajaran baru c. Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum 6. Metode Studi Mandiri Metode studi mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini dilakukan dengan cara: a. Memberikan daftar hadir bacaan kepada siswa yang sesuai dengan kebutuhannya b. Menjelaskan hasil yang diharapkan dicapai oleh siswa pada akhir kegiatan studi mandiri c. Mempersiapkan tes untuk menilai keberhasilan siswa Metode ini tepat dilakukan manakala: a. Pada tahap akhir proses belajar b. Dapat digunakan pada semua mata pelajaran c. Menjelaskan hasil yang diharapkan dicapai oleh siswa pada akhir kegiatan mandiri d. Menunjang metode pembelajaran yang lain e. Meningkatkan kemampuan kerja siswa f. Mempersiapkan siswa untuk kenaikan tingkat atau jabatan g. Member kesempatan kepada siswa untuk memperdalam minatnya tanpa dicampuri siswa lain 7. Metode Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah juga dikenal Metode Brainstorming. Ia merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Metode ini dapat dilaksanakan apabila siswa telah berada pada tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula. Tetapi metode ini perlu diwaspadai karena akan menimbulkan prustasi di kalangan siswa lantaran masing-maing mereka belum dapat menemui solusinya dari proses yang kita lakukan. Akan tetapi guru dapat menggambarkan bahwa yang diminta adalah buah fikiran dengan alasan-alasan rasional. 8. Metode Bermain Peran Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topic atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni dan mereka berinteraksi sesame mereka untuk melakukan peran terbuka. 9. Metode Tutorial Metode tutorial merupakan cara menyampaikan bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri. 10. Metode Deduktif Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran yang kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Metode ini menjelaskan teoritis ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. 11. Metode Induktif Metode induktif dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras menemukan dan menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut. Metode ini disebut metode discovery atau Socratic. 12. Metode Computer Assisted learning (CAL) Metode ini digunakan untuk kegiatan belajar yang berstruktur dimana computer diprogramkan dengan permasalahn-permasalahan. Siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut atau mencari jawaban dengan mempergunakan computer dan seketika itu jawaban siswa diproses secara elektronik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar