Rabu, 23 Desember 2015


KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR Pada bagian ini disajikan tentang ketrampilan dasar mengajar. Bab ini difokuskan pada pemahaman tentang ketrampilan dasar mengajar dan penjelasannya. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu menyebutkan jenis-jenis ketrampilan dasar mengajar dan penjelasannya dengan benar. INDIKATOR a. Mampu menyebutkan jenis-jenis ketrampilan dasar mengajar b. Mampu menjelaskan jenis-jenis ketrampilan dasar 1. KETRAMPILAN BERTANYA Dalam proses belajar mengajar bertanya memegang peranan penting karena pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa yaitu: a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya d. Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas A. Dasar-Dasar Pertanyaan yang baik a. Jelas dan sudah dimengerti oleh siswa b. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan c. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu d. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan e. Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata f. Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya g. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar B. Jenis-Jenis Pertanyaan yang baik 1). Jenis pertanyaan menurut maksudnya a. Pertanyaan permintaan (compliance question) yaitu pertanyaan yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan b. Pertanyaan retoris (rhetorical question) yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban tetapi dijawab sendiri oleh guru c. Pertanyaan mengarahkan/menuntun (prompting question) yaitu pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berfikirnya. d. Pertanyaan menggali (probing question) yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama. 2) Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom a. Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question) atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, dimana, siapa dan sebutkan b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question) yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan dan bandingkan c. Pertanyaan penerapan (application question) yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atu informasi yang diterimanya d. Pertanyaan sintesis (synthesis question) yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah dan mencari komunikasi e. Pertanyaan evaluasi (evaluation question) yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian /pendapatnya terhadap suatu masalah C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan 1) Kehangatan dan keantusiasan Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru: suara, ekspresi wajah, gerakan dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan keantusiasan. 2) Kebiasaan yang perlu Dihindari a. Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak mampu menjawabnya b. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa c. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawabnya d. Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak karena guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab benar dan siap yang menjawab salah e. Menentukan siapa sisa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan akan menyebabkan siswa yang tidak ditunjuk untuk menjawab tidak memikirkan jawaban pertanyaan f. Pertanyaan ganda: guru kadang-kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda yang menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan siswa D. Komponen-Komponen Ketrampilan bertanya Dasar 1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya 2. Pemberian acuan Sebelum memberikan pertanyaan kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan oleh siswa 3. Pemindahan giliran Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa benar tapi belum tepat 4. Penyebaran Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Cara pemindahan giliran beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama sedangkan pada penyebaran disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula. 5. Pemberian waktu berfikir Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa guru perlu member waktu beberapa detik untuk berfikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya 6. Pemberian tuntunan Bila siswa itu menjawab salah atau tidak dapat menjawab guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat menemukan sendiri jawaban yang benar E. Komponen-Komponen Ketrampilan Bertanya Lanjutan Keterampilan bertanya lanjutan dibentuk atas dasar penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut: 1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi.Oleh karena itu guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Pengaturan urutan pertanyaan Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya dapat mengatur pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengingat kemudian pertanyaan pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis. 3. Penggunaan pertanyaan pelacak Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurn. Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Berikut ini adalah beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan: a. Klasifikasi: jika siswa menjawab dengan kalimat yang kurang tepat guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi baik b. Meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yang dapat menunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab pertanyaan guru c. Meminta kesempatan pandangan: guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan disertai alasan terhadap jawaban rekannya agar diperoleh pandangan yang dapat diterima oleh semua pihak d. Meminta kesempatan jawaban: guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang diberikannya bila dianggap kurang tepat e. Meminta jawaban yang lebih relevan: bila jawaban siswa kurang relevan guru dapat meminta jawaban yang benar dan relevan dari siswa tersebut f. Meminta contoh: bila siswa menjawab dengan samar-samar guru dapat meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh kangkrit tentang apa yang dikemukakannya g. Meminta jawaban yang lebih kompleks: guru dapat meminta siswa tersebut untuk member penjelasan atau ide-ide penting lainnya sehingga jawaban yang diberikannya menjadi lebih kompleks 4. Peningkatan terjadinya interaksi Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Artinya jika siswa mengajukan pertanyaan guru tidak segera menjawab tetapi melontarkannya kembali kepada siswa lainnya. 2. KETRAMPILAN MEMBERI PENGUATAN Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons apakah bersifat verbal ataupun non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi atau penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemunkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. a. Tujuan Pemberian Penguatan Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut:  Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran  Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa  Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif b. Jenis-Jenis Pertanyaan  Penguatan verbal Biasanya diungkapkan/diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Contoh: bagus sekali, betul, pintar, ya, seratus buat kamu!  Penguatan nonverbal - Penguatan gerak isyarat. Misalnya: anggukan atau gelengan kepala, senyuman, kerut kening, acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah dan sorot mata yang sejuk bersahabat atau tajam memandang - Penguatan pendekatan: guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku atau penampilan siswa. - Penguatan dengan sentuhan (contact): guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan siuswa dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan. - Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan: guru dapat menggunakan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh siswa sebagai penguatan - Penguatan berupa simbol atau benda: penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai symbol berupa benda seperti: kartu bergambar, lencana atau komentar tertulis pada buku siswa - Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar guru hendaknya tidak langsung menyalahkan siswa  Prinsip Penggunaan Penguatan - Kehangatan dan keantusiasan Sikap dan gaya guru termasuk suara, mimik dan gerak badan akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. - Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya. - Menghindari penggunaan respons yang negative Walaupun teguran dan hukuman masih bias digunakan respons negative yang diberikan guru berupa komentar, bercanda menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.  Cara Menggunakan Penguatan - Penguatan kepada pribadi tertentu Penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan sebab bila tidak akan kurang efektif. Oleh karena itu sebelum memberikan penguatan guru terlebih dahulu menyebut nama siswa yang bersangkutan sambil menatap matanya - Penguatan kepada kelompok Penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok siswa - Pemberian penguatan dengan segera Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau respons siswa yang diharapkan. - Variasi dalam penggunaan Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan. 3. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI a. Pengertian Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi belajar mengajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. b. Tujuan dan manfaat 1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan 2. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru 3. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik 4. Guna member kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya c. Prinsip Penggunaan 1. Varasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai 2. Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran 3. Direncanakan secara baik dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran d. Komponen-Komponen Ketrampilan mengadakan Variasi  Variasi dalam cara mengajar guru a. Penggunaan variasi suara (teacher voice). Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata terentu b. Pemusatan perhatian siswa (focusing). Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru. c. Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence). Adanya kesenyapan , kebisuan atau “selingan diam”yang tiba-tiba dan sengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa d. Mengadakan kontak pandang dan gerak ( eye contact and movement). Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya sebaiknya pandangan guru menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim dengan mereka. e. Gerakan badan mimic: variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhartian dan untuk meyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya: tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata untuk menunjukkan kagum, tercengang atau heran, Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam misalnya: mengganggukkan, menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk menunjukkan setuju atau sebaliknya. f. Pergantian posisi guru di dalam kelas dan gerak guru (teachers movement): pergantian posisi guru di dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: - Biasakan bergerak dengan bebas di dalam kelas - Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis - Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit atau ke luar tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas - Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari belakang kea rah depan untuk mengetahui tingkah laku murid  Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran Media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian yaitu dapat didengar, dilihat dan diraba. Penggunaan alat yang multimedia dan relevan dengan tujuan pengajaran dapat meningkatkan hasil belajar sehingga lebih bermakna dan tahan lama. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah: - Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids). Alat atau bahan yang termasuk ke dalam jenis ini adalah : grafik, bagan, poster, gambar, film dan slide - Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids). Suara guru termasuk ke dalam media komunikasi yang utama ke dalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama dan telepon - Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan (motorik). Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis ini dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatannya baik secara perseorangan ataupun kelompok. Misalnya: peragaan yang dilakukan guru atau siswa: model, patung, toeng dan boneka yang dapat digunakan oleh anak untuk diraba dan diperagakan - Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio aids). Penggunaan alat ini merupakan tingkat yang paling tinggi karena melibatkan semua indera yang kita miliki. Media yang termasuk AVA: film, televisi, radio dan slide projector  Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Pola interaksi dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak. Hal ini tergantung pada ketrampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan dan untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai tujuan. 4. KETERAMPILAN MENJELASKAN Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.Biasanya guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaru langsung. Misalnya: dalam memberikan fakta, ide maupun pendapat. a. Tujuan Memberikan Penjelasan - Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hokum, dalil, fakta, mdefinisi dan prinsip secara objektif dan bernalar - Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan - Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kasalahpahaman mereka - Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah b. Alasan Perlunya Keterampilan Menjelaskan dikuasai oleh guru - Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada siswa - Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang-kadang tidak jelas bagi muridnya tetapi hanya jelas bagi guru itu sendiri. Oleh karena itu kemampuan mengelola tingkat pemahaman murid sangat penting dalam memberikan penjelasan - Tidak semua murid dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber lainnya - Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh murid dalam belajar c. Komponen-Komponen Keterampilan Menjelaskan  Merencanakan Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan (materi) yang meliputi: penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada di antara unsur-unsur yang dikaitkan dengan hukum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.  Penyajian suatu penjelasan Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - Kejelasan. Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari penggunaan ucapan-ucapan seperti “e”, ‘aa”, “mm”, “kira-kira”, dan “biasanya” - Penggunaan contoh dan ilustrasi. Dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari - Pemberian tekanan. Dalam memberikan penjelasan guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting - Penggunaan balikan. Guru hendaknya member kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman. Keraguan atau ketidakmengertiannya ketika penjelasan itu diberikan 2. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Yang dimaksud dengan set induction adalah usaha atau kegiatn yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Dengan kata lain kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan sussana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. a. Tujuan Pokok Siasat Membuka Pelajaran - Menyiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan - Menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar mengajar b. Siasat menutup pelajaran Menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran dimakudkan untuk member gambaran menyeluruh tentang ap;a yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siwa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Bentuk usaha guru dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajar adalah: - Menerangkan atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas atau dipelajari sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang makna esensi pokok persoalan yang baru saja diperbincangkan atau dipelajari - Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pelajaran yang bersangkutan agar informasi yang telah diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya - Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga memerlukan suatu kebulatan yang berarti dalam memahami materi yang baru dipelajari - Memberikan tindak lanjut (follow up) berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan serta agar dipelajari kembali di rumah c. Komponen Ketrampilan Membuka dan menutup pelajaran  Membuka pelajaran - Menarik perhatian siswa dengan cara: = gaya mengajar guru = penggunaan alat bantu pelajaran = pola interaksi yang bervariasi - Menimbulkan motivasi = disertai kehangatan dan keantusiasan = menimbulkan rasa ingin tahu = mengemukakan ide yang bertentangan = memperhatikan minat siswa - Memberi acuan = mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas = menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan = mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas = mengajukan pertanyaan-pertanyaan - Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa  Menutup Pelajaran Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah: - Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan - Mengevaluasi = mendemonstrasikan keterampilan = mengaplikasikan ide baru pada situasi lain = mengeksplorasi pendapat siswa sendiri = memberikan soal-soal tertulis 3. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak setiap guru dan calon guru mampu membimbing para siswanya untuk berdiskusi tanpa mengalami latihan. a. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi  Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi Caranya adalah: - Rumuskan tujuan dan topic yang akan dibahas pada awal diskusi - Kemukakan masalah-masalah khusus - Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dan tujuan - Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi  Memperluas masalah atau urunan pendapat Tugas guru dalam memimpin diskusi adalah: - Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas - Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-ppertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut - Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas  Menganalisis pandangan siswa Guru hendaknya mampu menganalisis alas an perbedaan dalam diskusi dengan cara: - Meneliti apakah alas an tersebut memang mempunyai dasar yang kuat - Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati  Meningkatkan urunan siswa Cara untuk meningkatkan urunan siswa adalah: - Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berfikir - Memberikan contoh-contoh verbal atau non verbal yang sesuai dan tepat - Memberikan waktu untuk berfikir - Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian  Menyebarkan kesempatan berpartisipasi Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara: - Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahklan pertanyaan langsung secara bijaksana - Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan member giliran kepada siswa yang pendiam terlebih dahulu - Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan - Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat ditingkatkan  Menutup diskusi Keterampilan akhir yang harus dikuasai oleh guru adalah menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa - Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi - Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai 4. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.Misalnya: penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa atau penetapan norma kelompok yang produktif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. a. Prinsip penggunaan - Kehangatan dan keantusiasan - Tantangan - Bervariasi - Keluwesan - Penekanan pada hal-hal yang positif - Penanaman disiplin diri b. Komponen Keterampilan  Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) Keterampilan ini berkaiatan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengenmdalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal tersebut meliputi keterampilan sebagai berikut: - Menunjukkan sikap tanggap. Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan dan keterlabatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. Siswa merasa bahwa guru hadir bersama mereka dan tahu apa yang mereka perbuat. Kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut: 1) Memandang secara seksama 2) Gerak mendekati 3) Memberikan pernyataan 4) Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketidakacuhan siswa - Memberi perhatian. Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu memberi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dengan dua cara: visual dan verbal - Memusatkan perhatian kelompok. Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahanklan apabila dari waktu ke waktu guru mampu memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan. - Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas. - Menegur. Ababila terjadi tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas hendaklah guru menegurnya secara verbal - Memberi penguatan = guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang mengganggu yaitu dengan jalan “menangkap” siswa tersebut ketika ia sedang melakukan tingkah laku yang tidak wajar dan kemudian menegurnya = guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang bertingkah laku wajar supaya dapat menjadi contoh atau teladan tentang tingkah laku positif bagi siswa yang suka mengganggu  Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respons yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah atau orang tua siswa. Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setaip problema siswa di dalam kelas. Namuan pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah: - Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha mememodifikasi tingkah laku tersebut dengan menagaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis - Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara: = mempelancar tugas-tugas = memelihara kegiatan-kegiatan kelompok - Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah 5. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK DAN PERSEORANGAN Secara fisik bentuk pengajaran ini adalah bila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru terbatas yaitu berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil. Ini berarti bahwa guru hanya menghadapi satu kelompok atau seorang siswa saja sepanjang waktu belajar. Hakikat pengajaran ini adalah: 1. Terjadinya hubungan interpersonal antara guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa 2. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing 3. Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya 4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar Peran guru dalam pengajaran ini adalah: 1. Organisator kegiatan belajar mengajar 2. Sumber informasi (nara sumber) bagi siswa 3. Motivator bagi siswa untuk belajar 4. Penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa 5. Pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor) 6. Peserta kegiatan belajar Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar, berkembangnya daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa serta dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar