Senin, 04 Januari 2016


TRANSLITERASI BHAGAVATA PURANA PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hal yang kita lakukan tentu akan membuahkan hasil pada akhirnya. Terkadang kita sebagai manusia melupakan akibat yang akan kita peroleh dari setiap tindakan kita. Kerlap kerlip duniawi seperti halnya harta, tahta maupun lawan jenis cenderung membuat kita tertarik dan terkagum-kagum yang mendorong kita untuk berusaha memilikinya. Manusia dibuatnya terseret dan terperangkap serta berbangga dalam naungannya. Hal ini terkadang membuat manusia rela menipu teman maupun keluarga untuk dapat memenuhi keduniawian itu. Manusia membawa dirinya semakin jauh terbawa kedalam dosa-dosa dan kesalahan, padahal dalam dirinya masih terdapat tumpukan-tumpukan dosa dari karma-karma terdahulu yang ia lakukan. Sering orang yang sudah terlanjur berbuat banyak dosa berpendapat bahwaia tidak akan masuk ke neraka dan tidak akan mendapatkan hukuman-hukuman. Bagi mereka yang sedang berfilsafat bahwa surge neraka itu tidak ada, sesungguhnya surge neraka itu ada dalam diri kita sendiri. Lebih lanjut mengenai keberadaan neraka dapat dijumpai dalam kiitab Bhagawata Purana. Bhagawata purana adalah permatanya purana-purana, dalam kitab inilah akan dipertegas mengenai hukuman-hukuman atas setiap dosa yang kita perbuat, tempat-tempat (neraka) yang akan dimasuki sesuai dengan perbuatan buruk kita. Bhagawata purana akan menjelaskan bagaimana orang-orang berdosa pergi ke planet-planet yang berbeda, dimana ia dihukum dengan bermacam-macam cara oleh para pengikut Yamaraja, Dewa Keadilan, putra agung dari Sang Hyang Surya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang digunakan yaitu: 1. Apa isi kitab Bhagawata Purana? 2. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam kitab Bhagawata Purana? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan yaitu: untuk mengetahui isi kitab Bhagawata Purana; serta mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kitab Bhagawata Purana. BAB II PEMBAHASAN A. Deskripsi Naskah Bhagavata Purana Dalam Bhagavata Purana kita akan melihat penjelasan-penjelasan mengenai aneka macam perbuatan berdosa serta hukuman-hukuman untuk masing-masing kegiatan tersebut. Dinyatakan bahwa orang-orang jahat yang mencuri uang, istri atau hak milik orang lain di tempatkan di neraka Tamisra. Orang yang memperdaya orang lain dan menikmati istri orang lain di tempatkan di neraka yang keadaannya amat mengerikan bernama Andhatamisra. Orang bodoh yang asyik dalam kehidupan konsep badani yang diatas dasar prinsip ini memelihara istri dan anak-anaknya dengan melakukan kekerasan pada makhluk-makhluk hidup lain, di tempatkan di neraka bernama Raurava. Disana binatang-binatang yang ia bunuh semasa hidupnya, lahir menjadi makhluk-makhluk bernama ruru yang menyiksanya sehingga menyebabkan ia sangat menderita. Diceritakan pula pembunuh berbagai binatang dan burung-burung, dan kemudian memasaknya ditempatkan oleh para duta Dewa Yama kedalam neraka bernama Kumbhipaka, dimana mereka dimasak dengan minyak. Pembunuh brahmana di tempatkan di neraka bernama Kalasutra, dimana daratannya mempunyai permukaan yang sempurna dan di buat dari tembaga panas membara. Pembunuh brahmana itu dibakar didaratan itu selama beberapa tahun. Orang yang tidak mengikuti aturan dan peraturan kitab-kitab suci tetapi berbuat dalam segala hal berdasarkan keinginan sendiri atau mengikuti orang jahat, ditempatkan di neraka bernama Asi-patravana. Seorang pejabat yang menjalankan hokum secara tidak baik, atau menghukum orang yang tidak berdosa dibawa oleh para pembantu Yama Raja ke neraka bernama Sukaramkha, dimana mereka disiksa tanpa belas kasihan. Dalam kitab ini juga diuraikan tentang seorang pencuri akan ditempatkan di neraka bernama Sandangsa. Mereka yang melakukan hubungan kelamin tidak sah ditempatkan di neraka bernama Taptasurmi. Orang yang melakukan hubungan kelamin dengan binatang di tempatkan di neraka bernama Vajrakantakasalmali. Mereka yang dilahirkan dalam keluarga bangsawan atau berkedudukan tinggi tetapi tidak berbuat sesuai dengan kebangsawanan atau kedudukannya yang tinggi tersebut, ditempatkan di neraka penuh dengan darah, nanah,dan air kencing bernama Vaitarani. Orang yang hidup seperti binatang ditempatkan di neraka bernama Puyoda. Mereka yang tanpa belas kasihan membunuh binatang-binatang di hutan di tempatkan di neraka bernama Pranalodha. Pembunuh binatang-binatang dengan mengatas namakan korban suci agama tanpa alas an di tempatkan di neraka Visasana. Orang yang memaksa istrinya meminum air maninya ditempatkan di neraka bernama Lalabhaksa. Orang yang melakukan pembakaran atau meracuni dengan niat membunuh orang lain, ditempatkan di neraka bernama Sarameyadana. Mereka yang membiayai hidupnya dengan cara memberikan kesaksian palsu di taruh di neraka bernama Avici. Orang yang kecanduan minuman keras di tempatkan di neraka bernama Ayahpana. Mereka yang melanggar etika dengan cara tidak menunjukkan rasa hormat yang sepantasnya pada mereka yang lebih tinggi atau tua, ditempatkan di neraka bernama Ksarakardama. Orang yang mempersembahkan Bhairava ditaruh di neraka bernama Raksogana-bhojana. Pembunuh binatang-binatang kesayangan ditempatkan di neraka bernama Sulaprota. Mereka member penderitaan pada orang lain ditempatka di Dandasuka. Mereka yang memenjarakan makhluk hidup di dalam goa ditempatkan di Avadhana-nirodhana. Mereka yang yang mabuk kekayaan serta khusuk secara mendalam berpikir bagaimana mengumpulkan uang ditempat di neraka Sucimukha. B. Kajian Nilai-nilai yang Terkandung dalam Bhagavata Purana a. Nilai religi meliputi: melakukan yadnya; membagikan prasadham pada orang tua (pitra yadnya), pada anak maupun pada sesama (manusa yadnya); mempelajari dan mentaati ajaran weda; dan mengikuti perintah-perintah Tuhan serta menjauhi laranganNya. Hal ini terdapat dalam kutipan teks 15 pada naskah Bhagawata Purana. Literasi yang mendukung yaitu: Bhagavad gita; sloka 4.7; hal 222, Yada yada hi dharmasya Glanir bhavati bharata, Abhyutthanam adharmasya Tadatmanam srjamy aham. Artinya: Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela pada waktu itulah Aku sendiri menjelma, wahai putera keluarga Bharata. b. Nilai keadilan meliputi: tidak menghukum orang yang tidak bersalah (terdapat pada teks 16 pada naskah Bhagawata Purana). Literasi yang mendukung yaitu: Bhagavad gita sloka 4.8; hal 224 Paritranaya sadhunam Vinasaya ca duskrtam Dharma samthapanarthaya Sambhavami yuge-yuge Artinya: Untuk menyelamatkan orang saleh, membinasakan orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prinsip dharma, Aku sendiri muncul di setiap jaman. c. Nilai kasih sayang meliputi: saling mengasihi, tidak dengki serta tidak melakukan kekerasan pada makhluk lainnya, dan memiliki rasa belas kasihan (terdapat dalam teks 10 pada kitab Bhagawata Purana). Literasi yang mendukung yaitu: Bhagavad gita; sloka 5.7; hal 277 Yoga yukto visudhatma Vijitatma jitendriyah, Sarva bhutatma bhutatma Kurvann api na lipyate. Artinya: Orang yang bekerja dalam bhakti, yang menjadi roh yang murni, yang mengendalikan pikiran dan indria-indria, dicintai oleh semua orang,dan diapun mencintai semua orang. Walaupun dia selalu bekerja, dia tidak pernah terikat. d. Nilai moral: tidak mengambil milik orang lain; tidak menipu dan menikmati istri orang lain; tidak melakukan hubungan kelamin (seks) yang tidak sah baik dengan manusia maupun dengan binatang; tidak mencuri; bertanggung jawab; menjalankan kewajiban dengan benar; berbuat dan berkelakuan baik; menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta hidup teratur; tidak korupsi; tidak merampas milik orang lain serta tidak meracuni orang lain; tidak berdusta maupun memberikan kesaksian palsu; tidak meminum minuman keras; menghormati orang yang lebih tua serta orang lain; tidak sombong; dan tidak bersikap kasar pada orang lain (terdapat pada teks 8, 9, 19, 22, 23, 27, 28, 29 dan 30 pada kitab Bhagawata Purana). Literasi yang mendukung yaitu: Bhagavad gita; sloka 4.16; hal 238 Kim karma kim akarmeti Kavayo py atra mohitah, Tat te karma pravaksyami Yaj jnatva moksyase subhat. Artinya: Orang cedarspun bingung dalam menentukan apa itu perbuatan dan apa arti tidak melakukan perbuatan. Sekarang aku akan menjelaskan kepadamu apa arti perbuatan, dan setelah mengetahui tentang hal ini engkau akan dibebaskan dari segala nasib yang malang. Bhagavad gita; sloka 4.17; hal 239 Karmano hy api boddhavyam Boddhavyam ca vikarmanah, Akarmanas ca boddhavyam Gahana karmano gatih. Artinya: Seluk beluk perbuatan sulit sekali dimengerti. Karena itu hendaknya seseorang mengetahui dengan sebenarnya apa arti perbuatan, apa arti perbuatan terlarang, dan apa arti tidak melakukan perbuatan. C. Transliterasi Naskah Bhagavata Purana Bhagavata Purana Teks 1 Rajovaca; maharsa etad vaicitryam lokasya katham iti. Teks 2 Rsir uvaca: tri-gunatvat kartuh saddhaya karma gatayah prthag-vidhah sarva eva sarvasya taratamyena bhavanti. Teks 3 Athedania pratisiddha-laksanasyadharmasya tathaiva kartuh sraddhaya vaisadrsyat karma-phalam visadrsam bhavati yah y anady avidyaya krta-kamanah tat parinama-laksanah srtayah sahasrasah pravrttas tasah pracu-ryenanuvarnayisyamah. Teks 4 Rajovaca: naraka nama bhagavan kia desa-visesa athava bahis tri-lokya ahosvid anatarala iti. Teks 5 Rsir uvaca: antarala eva tri-jagathyas tu disi daksinasyam adhastad bhumer uparistac ca jalad yasyam agnisvattadayah pitr-gana disi svanah gotranah paramena samadhina satya evasisa as asana nivashanti. Teks 6 Yatraha vava bhagavan pitr-rajo vaivasvatah svavisayam prapitesu sva-purusair jantusu samparetesu yathakarmavadyam dosa-mevanullaighita-bhagavac-chasanah sagano damam dharayati. Teks 7 Tatra yas tu para vittapatya kalatrany apaharati sa hi kala pasa baddho yama purusair ati bhayanakais tamisre narake balan nipatyate anasananudapana danna Tanana santarjadibhir yatanabhir yatyamano jantur yatra kasmalam asadita ekadaiva murccham upayati tamisra praye. Teks 8 Evam evandhatamisre yas tu vancayita purusam daradin upayuikte yatra sariri nipatyamano yatan-stho vedanaya nasta-matir nasta drstis ca bhavati yatha vanaspatir vrscyamana mulas tasmad andhatamisram tam upadisanti Teks 9 Yas tv iha va etad aham iti mamedam iti bhuta-drohena kevalam svakutumbam evanudinam prapusnati sa tad iha vihaya svnyam eva tadasubhena raurave napatati. Teks 10 Ye tv iha yathaivamuna vihiasita jantavah paratra yama-yatanam upagatam ta eva ruravo bhutva tatha tam eva vihiasanti tasmad rauravam ity ahu rurur iti sarpad ati-krura –sattvasyapadesah Teks 11 Evam eva maharauravo yatra nipatitam purusam kravyada nama ruravas tam kravyena ghatayanti yah kevalam dehambharah Teks 12 Yas tv iha va ugrah pasum paksino va pranata uparandhayanti tam apakarunam purusadair api vigarhitam amutra yamanucarah kumbhipake tapta-taile uparandhayanti Teks 13 Yas tv iha brahma-dhruk sa kalasutra-samjnake narake ayuta-yojana-parimannale tamramaye tapta-khale upary-adhasta agny-arkabhyam ati-tapyamane bhinivesitah ksut-pipasabhyas ca dahyamanantar-babih-sarira aste sete cestate vatisthatiparidhavati ca yavanti pasuromani tavad varna-sahasrani. Teks 14 Yas tv iha vai nija-veda-patha anapady apagatah pakhannam copagatas tam asi-patravanam pravesya kasaya praharanti tatra hasavitas tato dhavanmana ubhayato dharais tala-vanasi-patrais chidyamana sarvaiga ha hato smitiparamaya vedayana murcchitah pade pade nipatati sva dharmaha pakhannanugatam phalam bhuikte. Teks 15 Yas tv iha vai raja-puruso va adannye dannam pranayati brahmane va sarira-dannam sa papiyan narake’mutra sukaramukhe nipatati tatratibalair vinispisyamanavayavo yathaiveheksukhanna arta-svarena svanayan kvacin ‘-murcchitah kasmalam upagato yathaivehadrsta-dosa uparuddhah. Teks 16 Yas tv iha vai bhutanam isvaropakalpita-vrttinam avivikta-paravyathanah svayam purusopakalpita-vrttir vivikta-para-vyatho vyatham acarati sa paratrandhakupe tad-abhidrohena nipatati tatra hasau tair jantubhih pasu-mrga-paksi-sarisrpair masaka-yuka-matkunamaksikadibhirye ke cabhidrugdhas taih sarvato bhidruhyamanas tamasi vihata-nindra-nirvtir alabdhavasthanah parikramati yatha kusarire jivah. Teks 17 Yastvihavaasamvibhajyasnatiyatkincanopanatam anirmita-panca-yajno vayasa-samstutah sa paratra krmibhijane narakadhame nipatati tatra sata-sahastra-yojane krmi-kunne krmi-bhutah svayam krimibhir eva bhaksyamanah krmi-bhojano yavat tad aprattaprahuta do ‘nirvesam atmanam yatayate. Teks 18 Yas tv iha vai steyena balad va hiranya-ratnadini brahmanasya vapaharaty anyasya vanapadi purusas tam amutra rajan yama-purusa ayasmayair ani-pinnaih sandamsais tvaci niskusanti. Teks 19 Yas tv iha va agamyah striyan agamyam va purusamyosid abhigacchati tav amutra kasaya tanayantas tigmaya surmya lohamayya purusam aliigayanti striyam ca purusa-rupaya surmya. Teks 20 Yas tv iha vai sarvabhigamas tam amutra niraye vartamanam vajrakantaka-salmalim aropyaniskarsanti. Teks 21 Ye tv iha rajanya raja-purusa va apakhanna dharma-setun bhindanti te samparetya vaitaranyah nipatanti bhinna-maryadas tasyah niraya-parikha-bhutayah nadyah yado-ganair itas tato bhaksyamaa atmana na viyujyamanas casubhir uhyamanah svaghena karma-pakamanus anusmaranto vin-mutra-puya-sonita-kesa-nakhasthi-medo-mamsa-vasa-vahinyam upatapyante. Teks 22 Ye tv iha vai vrsali-patayo nasta-saucacara-niyamas tyakta-lajjah pasu-caryah caranti te capi pretya puya-vin-mutra-slesma-mala-purnarnave nipatanti tad evatibibhatsitam asnanti. Teks 23 Ye tv iha vai sva-gardabha-patayo Brahman-adayo mrgaya vihara atirthe ca mrgan nighnanti tan api samparetal laksya-bhutan yama-purusa isubhirvidhyanti. Teks 24 Ye tv iha vai dambhika dambha-yajnesu pasun visasanti tan amusmilloke vaisase narake patitan niraya-patayo yatayitva visasanti. Teks 25 Yas tviha vai savarnah bharyah dvijo retah payayatikama-mohitas tam papa-krtam amutra retah-kulyayah patayitva retah sampayayanti. Teks 26 Ye tv iha vai dasya vo ‘gnida garada graman sarthan va vilumpanti ‘rajano raja-bhata va tahs capi hi paretya yamaduta vajra-damstah svanah sapta-satani viasatis ca sarabhasam khadanti. Teks 27 Yas tv iha va anrtam vadati saksye dravya-vinimaye dane va kathascit sa vai pretya narake ‘vicimaty adhah-sira niravakase yojana-satocchrayadgiri-murdhnah sampatyate yatra jalam iva sthalam asma-prstam avabhasate tad avicimat tilaso visiryamana-sariro na mriyamanah punar aropitro nipatati. Teks 28 Yas tv iha vai vipro rajanyo vaisyo va soma-pithas tat-kalatram va surah vrata-stho ‘pi vapibati pramadatas tesah nirayah nitanam urasi padakramyasye vahnina dravamanam karsnayasamnisiscanti. Teks 29 Atha ca yas tv iha va atma-sambhavanena svayam adhamo janma-tapo-vidyacara-varnasramavato ksarakardame niraye vak-sira nipatito duranta yatana hy asnute. Teks 30 Ye tv iha vai purusah purusa-medhena yajante yas ca striyo nr-pasun khadanti tahs ca te pasava iva nihata yama-sadane yatayanto rakso-ganah saunika iva svadhitinavadayasrk pibanti nrtyanti ca gayanti ca hrsyamana yatheha purusadah. Teks 31 Ye tv iha va anagaso ‘ranye grame va vaisrambhakair upastan upavisrambhayyajijivisun sula-sutradisupaprotan krinanakataya yatayanti te ‘pi capretya yama-yatanasu suladisu protatmanah ksut-trdbhyah cabhihatah kaika-vatadibhis cetas tatas tigma-tunnair ahanyamana atma-samalah smaranti. Teks 32 Ye tv iha vai bhutany udvejayanti nara ulbana-svabhava yatha dandasukas te pi pretya narake dandasukakhye nipatanti yatra nrpa dandasukah panca-mukhah sapta-mukha upasrtya grasanti yatha bilesayan. Teks 33 Ye tv iha vai andhavata-kusula-guhadisu bhutani nirundhanti tathamutra tesv evopavesya sagarena vahnina dhumena nirundhanti. Teks 34 Yas tviha va atithin abhyagatan va grha-patir asakrd upagata-manyur didhaksur iva papena caksusa niriksate tasya capi niraye papa-drsteraksini vajra-tunna grdhrah kaika-kaka-vatadayah prasahyoru-balad utpatayanti. Teks 35 Yas tv iha vaadhyabhimatir ahaikritis tiryak-preksanah sarvato bhivisaiki artha-vyaya-nasa-cintaya parisusyamana-hrdaya-vadano nirvrtim anagava to graham ivartham abhiraksati sa capi pretya tad-utpadanotkarsana-samraksana-samala-grahah sucimukhe narake nipatati yatra ha vita-grahah papa-purusah dharmaraja-purusa vayaka iva sarvato ‘igesu sutraih parivayanti. Teks 36 Evam-vidha naraka yamalaye santi satasah sahasrasas tesu sarvesu ca sarva evadharma-vartino ye kecid ihodita anuditas cavani-pate paryayena visanti tathaiva dharmanuvartina itaratra iha tu punar-bhave ta ubhaya-sesabhyah nivisanti. Teks 37 Nivrtti-laksana-marga adav eva vyakhyatah etavan evanna-koso yas catur-dasadha puranesu vikalpita upagiyate yat tad bhaga vato narayanasya saksan mahapurusasya sthavistham rupamatma-maya-gunamayam anuvarnitam adrtah pathati srnoti sravayati sa upageyam bhagavatah paramatmano grhyam api sraddha-bhakti-visuddha-bhuddir veda. Teks 38 Srutva sthulam tatha suksam rupam bhagavato yatih sthule mrjitam atmanam sanam suksmam dhiya nayed iti. Teks 39 Bhu-dhiva-varna-saridadri-nabhah-samudra patala-dii-naraka-bhagana-loka-samstha gita maya tava nrpadbhutam isvarasya sthulam vapuh sakala-jiva-nikayaaaa-dhama. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Isi kitab bhagawata purana yaitu: Bhagavata Purana berisi penjelasan-penjelasan mengenai aneka macam perbuatan berdosa serta hukuman-hukuman untuk masing-masing kegiatan tersebut. Dinyatakan bahwa orang-orang jahat yang mencuri uang, istri atau hak milik orang lain di tempatkan di neraka Tamisra. Orang yang memperdaya orang lain dan menikmati istri orang lain di tempatkan di neraka yang keadaannya amat mengerikan bernama Andhatamisra. Orang bodoh yang asyik dalam kehidupan konsep badani yang diatas dasar prinsip ini memelihara istri dan anak-anaknya dengan melakukan kekerasan pada makhluk-makhluk hidup lain, di tempatkan di neraka bernama Raurava. Disana binatang-binatang yang ia bunuh semasa hidupnya, lahir menjadi makhluk-makhluk bernama ruru yang menyiksanya sehingga menyebabkan ia sangat menderita. Nilai-nilai yang terkandung dalam Bhagawata Purana: a) Nilai religi meliputi: melakukan yadnya; membagikan prasadham pada orang tua (pitra yadnya), pada anak maupun pada sesame (manusa yadnya); mempelajari dan mentaati ajaran weda; dan mengikuti perintah-perintah Tuhan serta menjauhi laranganNya. b) Nilai keadilan meliputi: tidak menghukum orang yang tidak bersalah. c) Nilai kasih sayang meliputi: saling mengasihi, tidak dengki serta tidak melakukan kekerasan pada makhluk lainnya, dan memiliki rasa belas kasihan. d) Nilai moral: tidak mengambil milik orang lain; tidak menipu dan menikmati istri orang lain; tidak melakukan hubungan kelamin (seks) yang tidak sah baik dengan manusia maupun dengan binatang; tidak mencuri; bertanggung jawab; menjalankan kewajiban dengan benar; berbuat dan berkelakuan baik; menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta hidup teratur; tidak korupsi; tidak merampas milik orang lain serta tidak meracuni orang lain; tidak berdusta maupun memberikan kesaksian palsu; tidak meminum minuman keras; menghormati orang yang lebih tua serta orang lain; tidak sombong; dan tidak bersikap kasar pada orang lain. DAFTAR PUSTAKA Darmayasa. 1996. Bhagawata Purana tentang Neraka. Denpasar. Penerbit: Paramita Surabaya. Prabhupada, Sri-Srimad A.C Bhaktiwedanta Swami. 2006. Bhagawadgita Menurut Aslinya. India. Hanuman Sakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar