Senin, 04 Januari 2016


RINGKASAN : KERAJAAN HINDU DI INDONESIA IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL) A. Kerajaan Hindu : Terdiri dari 6 kerajaan yaitu kerajaan kutai, kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram hindu, kerajaan Kediri, kerajaan singosari dan kerajaan majapahit. Berikut penjelasan dari masing-masing kerajaaan : 1. Kerajaan Kutai: Kerajaan kutai pertama kali didirikan oleh seorang raja yang bernama kudungga. Beliau mempunyai anak yang bernama asmawarman dan mulawarman. Raja yang terkenal dari kerajaan kutai adalah raja mulawarman. Raja mulawarman pernah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para brahmana. Beliau menyembah dewa siwa. 2. Kerajaan Tarumanegara : Kerajaan tarumanegara mempunyai seorang raja yang bijaksana yaitu raja Purna-warman. Pada masa pemerintahan raja purnawarman, kerajaan tarumanegara banyak meninggalkan prasasti. Berikut prasasti tersebut yang menjadi dasar pendirian kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut : 1) Prasasti Kebon Kopi; 2) Prasasti Munjul; 3) Prasasti Tugu; 4) Prasasti Ciaruteun; 5) Prasasti Jambu. 3. Kerajaan Mataram Hindu : Kerajaan mataram hindu di perintah oleh seorang raja yang bijaksana yaitu raja sanna. Raja kerajaan mataram hindu yang terkenal adalah sanjaya. Kerajaan mataram hindu meninggalkan sebuah prasasti yang di temukan di daerah canggal. 4. Kerajaan Kediri: Pendiri kerajaan Kediri adalah raja bameswara (1117 – 1130). Setelah wafat beliau digantikan oleh jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri yang terbesar. Jayabaya di kenal dengan ramalannya yang di sebut jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya. Setelah kertajaya menjadi raja, kerajaan Kediri di serang oleh ken arok dari kerajaan singosari. Serangan itulah yang membuat akhirnya riwayat kerajaan Kediri. 5. Kerajaan Singosari: Kerajaan singosari didirikan oleh ken arok tahun 1222 M. Sebelum menjadi raja, Ken Arok pernah mengabdikan diri ke tumapel. Saat itu kerajaan Singosari dipimpin olehTunggul Amethung. Setelah menjadi raja ken arok bergelar: sri ranggah rajasa sang amurwabumi. Setelah wafat beliau digantikan oleh Anusapati. Raja setelah Anusapati ialah panji tohjaya. Setelah panji tohjaya, rajanya ialah Kertanegara. Pada masa pemerintahan kertanegara, kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan singosari diserang oleh raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri. Peninggalan Kerajaan singosari : 1) Candi kidal=sebagai tempat pemakaman anusapati; 2) Candi Jago = sebagai tempat pemakaman ranggawuni; 3) Candi Kagenengan=sebagai tempat pemakaman Ken Arok; 4) Candi singosari=sebagai tempat pemakaman kertanegara; 5) Patung Prajna Paramita = sebagai tempat pemujaan terhadap Ken Ddedes. 6. Kerajaan Majapahit : Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya mempunyai tiga orang anak yaitu: 1) Bhre dara; 2) Bhre kahuripan; 3) Jayanegara. Setelah raden Wijaya wafat, ia digantikan oleh puteranya yang bernama jayanegara. Pada masa jayanegara inilah banyak pemberontakkan terjadi. Pemberontakkan tersebut adalah: 1) Pemberontakkan ronggolawe (1903); 2) Pemberontakkan sora(1906); 3) Pemberontakkan nambi (1909); 4) pemberon-takkan kuti (1911). Setelah jayanegara wafat tanpa meninggalkan seorang putera beliau digantikan oleh bhre kahuripan anak dari raden wijaya yang telah menjadi bhiksuni. Setelah menjadi raja, bhre kahuripan bergelar tribuana tunggal dewi jayawishnu wardhani. Akhirnya tribuana tunggal dewi jayawishnu wardhani turun tahta yang akhirnya di gantikan oleh puteranya yang bernama Hayam Wuruk. Pada saat itu raja Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun. Setelah menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Kerajaan majapahit mempunyai mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakkan kuti. Atas keahliannya itu gajah mada diangkat sebagai perdana menteri Majapahit. Gajah Mada menyebutkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa adalah cita-cita Gajah mada untuk mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada membangun armada laut yang kuat. Armada laut majapahit dipimpin oleh mpu nala. Setelah gajah mada wafat kerajaan majapahit bingung untuk mencari penggantinya. Sedikit demi sedikit kerajaan majapahit mengalami kemunduran. Keadaan kerajaan majapahit semakin tidak menentu setelah raja hayam wuruk wafat. Agama Hindu yang dibawa dari India berpengaruh di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah munculnya kerajaan-kerajaan Hindu, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singasari, dan Majapahit. 1. Kerajaan Kutai Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai. 2. Kerajaan Tarumanegara Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu. Pada zaman Purnawarman, kerajaan Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir 3. Kerajaan Kediri Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran. 4. Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 -1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain : 1) Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana, 2) Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara, 3) Candi Kidal, sebagai makam Anusapati, 4) Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes. 5. Kerajaan Majapahit Puncak kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia adalah pada masa kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit terletak di hutan Tarik dekat delta sungai Berantas, Mojokerto, Jawa Timur. Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Majapahit antara lain : a. Raden Wijaya (1293-1309) Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yaitu seorang keturunan penguasa Singasari. Ketika Singasari diserang oleh Jayakatwang dari Kediri, Raden Wijaya berhasil meloloskan diri ke Madura. Beliau minta bantuan Wiraraja. Wiraraja menganjurkan supaya Raden Wijaya kembali ke Kediri, berpura- pura mengabdi kepada Jayakatwang. Sebagai imbalan Jayakatwang menghadiahkan daerah hutan Tarik kepada Raden Wijaya. Raden Wijaya bergabung dengan pasukan Kubilai Khan dari Cina menyerang Jayakatwang. Pasukan Jayakatwang berhasil dikalahkan. Raden Wijaya mengatur siasat untuk mengusir pasukan Cina. Diadakan pesta kemenangan secara besar-besaran. Ketika tentara Cina terlena dalam kemabukan, anak buah Raden Wijaya menyerang mereka. Banyak pasukan Cina terbunuh. Hanya sebagian kecil yang berhasil melarikan diri kembali ke Cina. Raden Wijaya kemudian menjadi raja pada tahun 1294, dengan gelar Kertarajasa Jayawardana. Raden Wijaya memerintah selama 16 tahun. b. Jayanegara (1309-1328) Raden Wijaya digantikan oleh puteranya, Kalagemet. Kalagemet adalah putra Raden Wijaya dan putri Melayu, Dara Petak. Setelah menjadi raja, Kalagemet bergelar Sri Jayanegara. Pada saat Jayanegara menjadi raja, sering terjadi pemberontakan, antara lain pemberontakan Ranggalawe, Sora, Nambi, dan Kuti. Pemberontakan Kuti sangat berbahaya. Akibat pemberontakan itu, Jayanegara melarikan diri ke Badander. Jayanegara dikawal oleh pasukan Bayangkari yang dipimpin oleh Gajah Mada. Berkat pengawalan pasukan Bayangkari, raja selamat dari pemberontakan Kuti. Berkat bantuan Gajah Mada, Jayanegara dapat merebut kembali tahta Majapahit. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Patih di Kahuripan. Dua tahun kemudian, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Daha. c. Tribuwanatunggadewi (1328-1350) Jayanegara memerintah sampai tahun 1328. Beliau wafat tanpa meninggalkan putra. Seharusnya, Jayanegara digantikan oleh Rajapatni (Gayatri). Namun, karena Rajapatni hidup membiara, pemerintahan diserahkan pada putrinya, Sri Gitarja. Ketika menjadi ratu, Sri Gitarja bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada masa itu terjadi pem-berontakan Sadeng. Gajah Mada diangkat menjadi pejabat perdana menteri (maha patih) Majapahit menggantikan Arya Tadah yang sedang sakit. Gajah Mada ditugasi memimpin penumpasan pemberontakan Sadeng. Gajah Mada berhasil melaksanakan tugas itu. Beliau diangkat menjadi maha patih. Saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Dalam sumpah itu tersirat cita-cita Gajah Mada mempersatukan Nusantara. Adapun yang dimaksud dengan Nusantara ketika itu adalah Hasta Dwipa Nusantara (delapan pulau), yaitu Malaka, Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Maluku, dan Irian (Gurun). Untuk mewujudkan cita-cita itu, Gajah Mada membangun armada laut. Karena memiliki angkatan laut yang kuat, Kerajaan Majapahit dikenal seba-gai kerajaan maritim. Pimpinan armada laut dipercayakan kepada Empu Nala. Dengan armada yang kuat, Majapahit berhasil menaklukkan Dompo pada tahun 1340 dan Bali pada tahun 1343. d. Hayam Wuruk (1334-1389) Rajapatni (Gayatri) wafat pada tahun 1350. Setelah ibundanya wafat, Ratu Tribuwana-tunggadewi menyerahkan tahta Majapahit kepada putranya, Hayam Wuruk. Ketika naik tahta Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun. Setelah naik tahta Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami zaman keemasan. Hayam Wuruk didampingi oleh Patih Gajah Mada. Hayam Wuruk menjadi raja Majapahit yang paling besar. Gajah Mada meneruskan citacitanya. Satu per satu kerajaan di Nusantara dapat ditaklukkan di bawah Majapahit. Wilayah kerajaannya meliputi hampir seluruh wilayah Nusantara sekarang, ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Pada masa ini, Majapahit menjalin hubungan dengan kerajaan- kerajaan di daerah daratan Asia Tenggara seperti India, Muangthai, Kamboja, dan Cina. Dengan kemajuan hubungan itu, perdagangan dan pelayaran kerajaan Majapahit semakin maju. Bandar-bandar Majapahit, seperti Ujung Galuh, Tuban, Gresik, dan Pasuruan ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Cina, India, dan Persia. Selain berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar, Majapahit juga menjadi kerajaan agraris yang maju. Hayam Wuruk membangun waduk dan saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian. Beberapa jalan dan jembatan penyeberangan juga dibangun untuk mempermudah lalu lintas antardaerah. Hasil pertanian Majapahit antara lain beras, rempahrempah, kapas, sutera, dan hasil-hasil perkebunan. Hayam Wuruk juga memper-hatikan kegiatan kebudayaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya candi yang didirikan dan kemajuan dalam bidang sastra. Candi-candi peninggalan Majapahit, antara lain Candi Sawentar, Candi Sumberjati, Candi Surawana, Candi Tikus, dan Candi Jabung. Karya sastra yang terkenal pada masa Kerajaan Majapahit ialah Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam kitab Negarakertagama terdapat istilah Pancasila. Sedangkan di dalam Sutasoma terdapat istilah Bhinneka Tunggal Ika.Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, terjadi Perang Bubat. Perang Bubat terjadi antara Kerajaan Majapahit dan kerajaan Pajajaran. Hayam Wuruk bermaksud mempersunting Diyah Pitaloka (Ciptaresmi), putri raja Pajajaran. Pihak Majapahit mengirim utusan untuk melamar. Pihak Pajajaran dan utusan tersebut membuat kesepakatan. Isinya raja Majapahit tidak melamar ke istana Pajajaran, tetapi di perbatasan kedua kerajaan, yaitu di Desa Bubat. Raja Pajajaran memimpin secara langsung rombongan putrinya ke Desa Bubat. Patih Gajah Mada mempunyai rencana lain. Gajah Mada memakasa raja Pajajaran yang sudah ada di Desa Bubat untuk mempersembahkan putrinya sebagai upeti kepada Raja Hayam Wuruk. Permintaan itu ditolak oleh raja Pajajaran, sehingga terjadi perang besar di Desa Bubat. Seluruh rombongan Kerajaan Pajajaran, termasuk raja dan puterinya tewas. Hayam Wuruk tidak berkenan atas tindakan Gajah Mada. Sejak peristiwa itu, hubungan keduanya renggang. Gajah Mada wafat pada tahun 1364 M. Sedangkan Hayam Wuruk wafat padatahun 1389. Setelah dua tokoh ini wafat, Majapahit mengalami kemunduran. e. Kusumawardhani-Wirakramawardhana (1389-1429) Sepeninggal Hayam Wuruk, terjadi perebutan kekuasaan di Majapahit. Pengganti Hayam Wuruk adalah Kusumawardhani yang bersuamikan Wirakramawardhana. Wirakrama-wardhanalah yang memimpin Majapahit tahun 1389-1429. Bhre Wirabumi (anak selir Hayam Wuruk) diberi kekuasaan di Blambangan. Menurut Bhre Wirabumi, dirinya yang berhak menjadi raja di Majapahit. Pada tahun 1401-1406 terjdi perang saudara di Paregreg. Bhre Wirabumi terbunuh dalam perang itu. Tumbuhlah benih persengketaan berlarut-larut di antara keturunan Hayam Wuruk. Pada tahun 1429 Wirakramawardana wafat. Wirakrama-wardana digantikan oleh Suhita. Suhita digantikan oleh Bhre Tumapel Kertawijaya. Beliau hanya empat tahun memerintah. Pengganti berikutnya adalah Bhre Pamotan yang bergelar Srirajasawardhana. Bhre Pamotan memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit ke Kahuripan untuk menghindari pertentangan keluarga. Bhre Pamotan wafat pada tahun 1453 dan tidak ada penggantinya. Baru pada tahun 1456, muncul Bhre Wengker yang bergelar Girindra Wardhana. Pertentangan keluarga kerajaan Majapahit terus berlanjut sampai pemerintahan Ranawijaya. Pada tahun 1522, Majapahit dikuasai oleh Demak. 6. Kerajaan Mataram Hindu : Kerajaan mataram hindu di perintah oleh seorang raja yang bijaksana yaitu raja sanna. Raja kerajaan mataram hindu yang terkenal adalah sanjaya. Kerajaan mataram hindu meninggalkan sebuah prasasti yang di temukan di daerah canggal.

3 komentar: