PERANG LOMBOK
A. LATAR BELAKANG PERANG
LOMBOK
Dikeluarkannya berbagai
peraturan oleh kerajaan Mataram yang bertujuan untuk memantapkan dan menegakkan
kekuasaannya, telah membawa kesengsaraan dan penderitaan bagi
rakyat Sasak. Adapun peraturan tersebut di antaranya : (1) peraturan tentang pertanahan, (2) menghapus gelar "Raden" bagi orang Sasak,
(3) menghapus prasasti dan silsilah bagi orang Sasak, (4) memperluas perjudian
sabung ayam, (5) pembagian harta, peninggalan,
(6) pemberian gelar "Jero" bagi pimpinan Sasak, (7) pemerasan
tenaga kerja untuk pengabdian kepada raja.Sebelumnya, peperangan demi peperangan
dilakukan olehorang Sasak untuk menyerang orang Bali tetapi tidak pernah
berhasilkarena tidak ada persatuan. Peperangan tersebut adalah : 1). Peperangan Praya I, yang dipelopori oleh
keturunan Arya Banjar. 2). Peperangan
Kopang dengan gugurnya seorang pahlawan Sasak Mamiq Mustiasih, adik dari
Mamiq Mustiaji. 3). Peperangan Batu
kliang dengan gugurnya pemuka desa Batu kliang Jero Ginawang. 4). Peperangan Sakra yang dipimpin oleh Mamiq
Nursasih dan TuanGuru Haji Ali.Peristiwa-peristiwa
tersebut mengakibatkan kekuasaan Bali diLombok semakin melemah, karena di sisi lain mereka juga disibukkan
dengan mengirim bala bantuan ke Karangasem Bali yang sedang berperang dengan
kerajaan Klungkung.
B. PERLAWANAN PRAYA
Pada
tanggal 8 Agustus 1891 M (2 Muharram 1309 H) Mataram Guru Bangkol (Guru Ismail) bergerak menuju
medan pertempuran di Pakukeling dekat Kediri. Adapun
sebab-sebab pemberontakan Praya adalah: (1) pemerintahan Mataram
semakinsewenang-wenang, (2) dendam
sej ak Perang Praya I, (3) terbunuhnya
seorang ulama bernama Guru yang oleh perbekel Bali di Praya tanpa kesalahan
yang nyata. Dari sebab tersebut, yang palingmenyakitkan adalah sebab yang
ketiga, ketika Guru Bangkol meminta keadilan, ditolak oleh raja Mataram, maka
diputuskan untuk mengangkat senjata.Pertempuran di Pakukeling,
pasukan Guru Bangkol berhadapan dengan
pasukan A.A. Made Karangasem, putra sulungAnak Agung Gde Ngurah Karangasem.
Pada pertempuran tersebut pasukan Bali dengan persenjataan yang lengkap
dapat menghalau Guru Bangkol sampai ke Praya (H. Lalu Lukman, 2007).
Pasukan
Bali melanjutkan penyerangan, akan tetapi
Praya telah dikosongkan.Semua pasukan mengungsi ke desa-desa di sekitamya,
kecuali: GuruBangkol, Mami, Sapian, Haji Yasin, Mami' Diraja, Amaq Gewar,Amaq
Semain, dan seorang lagi, Amaq Tombok yang tetapmempertahankan masjid
Praya.Kota Praya tetap dikepung, namun ketujuh orang yangmenjaga masjid
berganti-ganti untuk memerangi musuh yangmengepung masjid. Jika sudah lelah
melayani musuh, lalu digantidengan yang lain. Selama berminggu-minggu orang
Bali mengepungmasjid Praya, namun tidak dapat juga direbut. Orang-orang
Balitidak berani maju dan selalu
mengandalkan orang-orang Sasak yangmasih setia kepada mereka untuk menjadi
pemuka dalam pertempuran.Sebuah keanehan terjadi, meskipun dikepung selama berminggu-minggu
oleh pasukan Bali beserta bantuan pasukanSasak, mereka tetap tidak mampu
menguasai Praya. Sebenarnya strategi yang dipergunakan oleh tujuh pahlawan
tersebut adalahdengan membuat sebuah bubungan yang digerak-gerakkan olehorang-orang
bersenjata, sehingga semuanya tampak bergoyangdahsyat.Akhirnya secara
berangsur-angsur, rakyat yang telahmengungsi
kembali memasuki kota untuk mempertahankan kotaPraya. Hal ini menimbulkan
kecurigaan Anak Agung Made terhadapkesetiaan pasukan Sasak yang membantunya.Karena
kesal, ia mengeluarkan ancaman: jika pemberontakanPraya selesai, maka semua
Haji, semua Guru, dan semua pemukaSasak akan dimusnahkan. Sedangkan yang
lainnya akandiseberangkan ke Bali dan ditempatkan di lereng-lereng gunung
danhutan di Bali. Ancaman tersebut secara berturut-turut dilakukan terhadap :
1. Praya.Memanggil Mamiq Ardita
yaitu keluarga dari Guru Bangkoldengan tuduhan yang dibuat-buat kemudian
disingkirkan.
2. Batukliang.Memanggil Mamiq
Wirata (Jero Buru) keluarga MamiqGinawang karena tidak lagi dianggap setia
kepada raja Bali, laludibawa ke Cakranegara dan semuannya dibunuh.
3. Kopang.Mamiq Mustiaji dari
Kopang dan Mamiq Mustiasih besertadua orang pengikutnya yang bernama Haji Husen
alias GuruImam dan Jero Ginawa alias Mamiq Ramelah. Tetapi merekadapat
meloloskan diri pulang kembali ke Kopang.
4. Sakra.Tuan Guru
Haji Ali dari Sakra, yang setia membantu Anak Agung Made dalam menyerang
Praya, tetapi beliau mampumeloloskan diri pulang ke Sakra.
C. PERSATUAN SASAK
Kegagalan-kegagalan yang selama ini dialami oleh
rakyatSasak ternyata karena memang belum adanya persatuan. Melalui perundingan
di Kopang akhirnya mereka mau bersatu untuk menata dan menyusun strategi
serta melakukan perlawanansecara
menyeluruh terhadap kekuasaan Bali. Para pemuka Sasak yang mengadakan pertemuan di desa Kopang dan
sekaligus bertanggungjawab atas wilayahnya antara lain : 1). Mamiq
Mustiaji dari Kopang. 2). Guru Bangkol dari Praya. 3). Mamiq
Ginawang*dariBatuliang. 4). Mamiq Nursasih dariSakra. 5). Raden Melaya Kusumadari Masbagik. 6). Raden Wiranom dari Pringgabaya. Dalam
musyawarah tersebut diputuskan untuk membantu Praya dan mengangkat. Tuan Guru
Haji Ali Batu dari Sakra sebagai
panglima perang. Kemudian para pemuka Sasak mengalihkan perhatian Anak
Agung memperluasmedan perang, bukan saja di kota Praya. Aturan
penyeranganditetapkan sebagai berikut :
1. Penyerangan ke Pringgarata
dilakukan oleh pasukan Masbagik,Rarang dan Kopang. Pertempuran pun berkecamuk
di sebelah barat
Pringgarata, di desa Sintung. Di desa Sintung tersebutPewanga Anak Agung dan pengiringnya diserang sampai kocar-kacir. Tetapi
Anak Agung dapat meloloskan diri., Sebuah pecanangan direbut oleh pasukan
Kopang yang dipimpin olehHaji Abas, lalu dibawa ke Kopang sebagai bukti.
2. Penyerangan pasukan Bali di
Praya ditangani oleh pasukan Sakradi bawah pimpinan Tuan Guru Haji Ali. Setelah
berhasil merebutPuyung, tepatnya di
desa Peku Keling dekat Kediri, Tuan GuruHaji
Ali terluka. Beliau lalu dibawa kembali ke Sakra. Anak Agung berhasil
meloloskan diri ke Narmada. Semua orangBali ditugaskan oleh Anak Agung menjadi
pengamat dan pengawas di setiap desa. Semua orang dibunuh, kecuali beberapa
penduduk desa yang karena hubungan baik dibiarkan tetap hidup, namun
haru~,meninggalkan desa itu.Pihak Bali di Lombok kemudian mendatangkan
sebanyak 1.200 orang dibawah
pimpinan Gusti Jelantik, putra dari RajaKarangasem Bali. Pasukan inilah yang
balik menyerang dengar.Menguasai desa demi desa hingga jauh masuk ke Timur
Juring,kecuali Praya yang sulit dijebol. Serangan juga diarahkari sampai keMujur
dengan sasaran akhir Sakra. Sedangkan di sebelah utara, prajurit Mataram memporak-porandakan Mantang, Kopang,
Rarang,Suradadi hingga ke Kotaraja dengan sasaran akhir Masbagik
danPringgabaya. Akibat serangan pasukan Bali ini, seorang pahlawanSasak
yang bernama Mamiq Mustiasih, adik dari Mamiq Mustiaji gugur. Setelah itu pertempuran agak mereda, namun
masing-masing pihak tetap dalam keadaan waspada. Dengan luasnya wilayah
yang terlibat sehingga peperanganini disebut Perang Lombok Pada masa ini penderitaan
panjangdialami oleh masyarakat Sasak. Sawah ladang terbengkalai.
sehinggaterjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan pun terjadidimana-mana.
D. MEMINTA BANTUAN
Dalam pertemuan pemuka-pemuka Sasak di Kopang tanggal9
Desember 1891 M (bulan ketujuh Jumadil Awal 1309 H) juga memutuskan untuk minta bantuan
persenjataan ke Belanda yang ada di Bali, karena terbukti bahwa pihak Mataram
melakukan kontak dengar Inggris di Singapura untuk pembelian senjata dalam
melawan orang-orang Sasak. Adapun sura tersebut ditandatangani padatanggal 9
Desember 1891 M oleh ketujuh pemuka
Sasak yaitu Djero Mudtiadji, dari Kopang, Guru Bangkol dari Praya, Mamiq
Noersasih dari Sakra, Mamic Ginawang dari Batukliang, Raden Ratmawa dariRarang, Mamiq Wiranom dari Pringgabaya dan Raden
MalayaKoesoema dari Masbagik.
Surat tersebut semakin memperkuat alasan Belanda
untuk ikut campur menyelesaikar permasalahan di Lombok. Akan
tetapi pihak Belanda di bawah pimpinan GGMC. Pijnacker Hordijk
tidak dapat berbuat apa-apa. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal : 1). Padahal
perjanjian 7 Juni 1843M menyatakan
bahwa "pulauSelaparang adalah milik dan kepunyaan Gubernemen
Belanda". 2). Sibuk menghadapi
perang Aceh dan takut kepada Inggris.Sementara pelanggaran-pelanggaran pihak
Mataramdibiarkan seperti : 1). Tahun
1891 M Mataram mengirim bantuan ke
Bali untuk membantu Karangasem melawan Klungkung tanpa pemberitahuan
Gubernur Jenderal. 2). Pemberontakan
2Agustus 1891 M tidak dilaporkan olehMataram
kepada Belanda. 3). Februari 1892
M, kontrolir Liefrinck bermaksud datang keMataram,
tetapi ditolak oleh raja. 4). Anjuran
Belanda supaya Mataram tidak mengimpor senjatadengan menggunakan kapal laut
tidak dihiraukan. 5). Mei 1982
M residen Bali dan Lombok datang ke Lombok meminta keterangan tentang pengaduan orang Sasak ditolak olehraja. 6). Raja
Mataram berusaha agar Inggris turut campur ke dalammasalah kontrak tahun 1843M.
Kemudian kembali lagi Belandaikut campur tahun 1893 M yang diwakili oleh Hordijk
untuk mendamaikan rakyat Sasak dengan Mataram. Tetapi ditolak olehMataram. Kali ini Raad van Indie marah dan
menempuh jalankekerasan.Kontrolir Liefrinck kemudian mengambil inisiatif
denganmendarat lewat Labuhan Haji (sebuah
pantai di sebelah selatanLombok Timur). kemudian melaporkan bahwa : 1). Di Lombok rakyat Sasak terancam kelaparan. 2).
Aktivitas penyerangan dari rakyat Sasak sudah berkurang danhanya bertahan di pos masing-masing. 3). Pos-pos rakyat di Praya setiap hari mendapat
serangan dariMataram sementara rakyat kelaparan. 4). Pemimpin-pemimpin dan rakyat Sasak telah bertekad
tidak akanmenyerah terhadap Mataram. 5). Di pihak A.A. Made bertekad
sehabis perang akan membunuhsemua pemimpin
Sasak terkemuka dengan keluarganya serta parahaji agar tidak ada yang
menganjurkan pemberontakan. 6). Menurut
Liefrinck rencana A.A. Made pasti akan dilaksanakan,terbukti dengan
pemanggilan dua orang pemuka Sasak dibunuholeh
A.A. Made.
E. TUNTUTAN BELANDA
Mengetahui laporan tersebut, Gubernur Jenderal
memutuskanuntuk ikut campur
yang tidak dapat ditunda lagi. Pada tanggal 22 Mei 1894 M, Gubernur
Jenderal mengirim surat kepada menterikoloni Bergsma bahwa Belanda akan campur
tangan untuk memperbaiki nasib rakyat Sasak. Akan tetapi sebelum
menggunakankekerasan Gubernur Jenderal Van Der Wijck memerintahkan residenBali
dan Lombok untuk menuntut Mataram sebagai berikut :
1. Raja Mataram minta maaf dan
menyatakan penyesalannya atas perbuatan raja yang tidak senonoh kepada
Gubernur Jenderal.
2. Raja Mataram akan menuruti
perintah Gubernur Jenderal dengantepat
3. Penerimaan campur tangan dalam keadaan yang rumit diLombok.Berdasarkan laporan dari J.H. Liefrinck,
Gubernur Jenderal diBetawi memerintahkan residen di Singaraj a untuk datang
sendiri keMataram membawa surat tuntutan (ultimatum) yangkeberangkatannya
terjadi pada tanggal 27 Mei 1894 M. Upaya perundingan yang diprakarsai oleh Belanda untuk
mempertemukanorang Sasak dengan Mataram berakhir buntu. Orang-orang
Sasak meminta orang-orang Bali dipulangkan ke negerinya.
Kemudian pada tanggal 9 Juni 1894
M residen menyerahkan tuntutan yang bunyinya :
a. Permintaan maaf yang
sebesar-besarnya atas sikap yang kurang pantas yang selalu diambil
terhadap Gubernemen dan petugas- petugasnya.
b. Jaminan terhormat, agar
pemerintah kerajaan (Vorsten Bestuur)selalu ditaati pihak Mataram. Pihak
Mataram harus mengikutisegala "perintah
dari Gubernur Jenderal sebagai pelaksana dari pemerintah atas seluruh
Hindia Belanda, di mana Lombok termasuk
bagian dari kekuasaannya.
c. Anak Agung Made diminta untuk
bertanggungjawab dan bersedia untuk diasingkan ke pulau lain.
d. Menggunakan perantara residen untuk mengakhiri
kekacauan diLombok dan berjanji akan tunduk
dibawah peraturan yangdikehendaki oleh residen, demi kepentingan tugas.
e. Peletakan jabatan raja yang
sudah tua digantikan oleh penggantinya yang sah.
f. Kesediaan untuk melaksanakan
penandatanganan kontrak politik yang baru, sesuai dengan kehendak Gubernur
Jenderal.
g.
Pembayaran semua ongkos ekspedisi.Tuntutan-tuntutan
tersebut di atas harus dijawab oleh rajadalam waktu 3 hari. Pada
tanggal 11 Juni 1894 M, raja
meminta penundaan jawaban dalam waktu yang tidak terbatas. Permintan
iniditolak pihak Belanda, karena pada tanggal 13Juni 1894 M, residen berangkat meninggalkan Lombok dan kembali
ke Singaraja dengantidak membawa hasil apapun. Belanda kemudian
mengirimkan pasukan untuk memerangi kerajaan Mataram di Lombok. Dalam bulan
agustus 1894 M, Belanda mengirimkan kapal
perang-dengan pasukan bersenjata lengkap di bawah pimpinan Jenderal Van
Ham, para perwira kebanyakan terdiri dari orang-orang Belanda,sedangkan
serdadunya terdiri dari orang Jawa, Ambon dan Manado.
F.
TERBUNUHNYA ANAK AGUNG MADE
Dalam keadaan siap gempur tersebut, pasukan Belandaditurunkan dari kapal ke pantai sebelah utara Ampenan,
di sekitar Pondok Prasi. Sedangkan
para pemimpinnya menghadap raja dengan permintaan supaya.pihak kerajaan takluk
dan menandatangani surat penyerakan. Melihat kekuatan pihak Belanda yang
tidak mungkinterkalahkan, maka raja terpaksa menyetujui untuk berdamai,
dengansyarat diantaranya bahwa pihak Belanda masih mengakui kedaulatankerajaan
Mataram atas Pulau Lombok. Kerajaan Mataramdibebankan ganti rugi sebesar 1 juta
Gulden, sedangkan penyerahanAnak Agung Made Karang Asem tidak terlaksana karena
ketikaterjadi pergolakan politik itu ia meninggal dunia.Berita tentang
kematian Anak Agung Made sendirimengandung teka-teki sampai kini. Di masyarakat
beredar beberapaspekulasi tentang kejadian
yang menyebabkan tewasnya anak rajayang saat itu menjadi incaran Belanda
tersebut. Berikut akandiuraikan secara garis besar beberapa versi tersebut :
1. Anak Agung Made telah melakukan
Gamia Gamana (melakukanhubungan badan dengan salah satu anggota keluarganya),
makamenurut hukum kerajaan mereka harus dihukum mati, meskipun pelakunya
anggota keluarga raja.
2. Menurut Belanda dalam buku
"Lombok Expeditie" tulisan W.Cool tahun 1896 M, bahwa Anak
Agung Made tewas karenaterbunuh dengan keris.
3. Anak Agung Made Karangasem,
tidak rela diserahkan keBelanda, karena ia adalah seorang kasta ksatria, maka
lebih baik mati. la diduga bunuh diri.Dengan demikian terjadilah
perdamaian itu, maka kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan upacara
peringatan yang juga dihadiri oleh pemuka-pemuka Sasak yang dilangsungkan
pada tangga1 26 Agustus 1894 M. Pasukan Belanda yang diturunkan darikapal
membuat perkemahan di sebelah barat Karang Jangkong dansebagian menduduki
posisi di tanah lapang di muka Pura Meru yang berhadapan dengan Puri Ukir
Kawi di Cakranegara.
G. SEBAB KEKALAHAN MATARAM
1. Mulai tumbuh kesadaran di kalangan orang Sasak akan pentingnya makna persatuan.
2. Sejak terjadi peperangan antara Mataram-Sasak,
kerajaanMataram tidak pemah mendapat
bantuan secara tulus dari para pendukungnya.
3. Pada akhir pemerintahan raja
tua, A.A. Gde Ngurah Karangasemtidak mampu mengendalikan salah seorang anaknya,
A.A. Made,yang terlalu memburu harta. Sedangkan putra mahkota, A.A.Ketut
Karangasem, tidak berdaya.
4. A.A. Made dan A.A. Ketut
Karangasem merasa malu. Kenyataan bahwa ketika perang di Praya selama tiga
bulan melawan tujuhorang saja mereka tidak mampu menang, padahal pihak Mataram
menggunakan berbagai persenjataan modem, hal itu menurunkanmoral pihak Mataram.
5. Orang-orang Sasak yang membantu
Bali tergetar hatinya uanruntuh moralnya ketika mendengar kumandang jihad
fisabilillah.Akibatnya banyak orang Sasak yang berbalik haluan danmembangun
Sasak bersatu.
6. Orang Sasak keberatan dikirim
berperang melawan Klungkung Bali.
7. Dalam beberapa peperangan yang
mendatangkan malapetaka, pihak Mataram selalu meminta bantuan dari Bali.
Di sisi lain, diBali sendiri terjadi perang antar kerajaan.
8. Jasa jasa baik Belanda untuk
menawarkan perdamaian ditolak oleh Mataram.
BAB XIV
LOMBOK PADA MASA BELANDA
A. INTERVENSI BELANDA
Sesudah kerajaan Bali ditaklukkan oleh Belanda tahun 1894M, terjadi
persoalan tentang status dan kedudukan pulau Lombok dalam konteks
pemerintahan. Jika orang Sasak diserahi untuk memerintah
sendiri (zelfbestuur), mungkin mereka sudah lupa,karena terlalu lama dijajah
oleh Bali (selama 150 tahun). Sebaliknya, jika diserahkan kepada orang
Bali maka hal itu lebih tidak mungkin,karena akan terus-menerus terjadi
peperangan. Maka untuk sementara waktu
wilayah Lombok ditempatkan di bawah pemerintahan langsung pihak
Belanda (Onder RechtsteeksBestuurgebied),
dan pada waktunya nanti akan diberikan kekuasaanuntuk memerintah dirinya sendiri.
Tetapi masyar4kat perlu dididik dahulu supaya matang.Terdapat beberapa hal
yang membuat Belanda memilikikesimpulan demikian :
1. Orang-orang Bali yang yang
berada di bagian barat pulauLombok menjalankan kekuasaan secara mutlak atas
orang-orangShsak yang beragama Islam.
2. Orang-orang Bali tidaklah begitu
berani menghadapi dan beradadi
tengah-tengah orang Sasak sehingga menggunakan perwakilanorang-orang Sasak dari kalangan Punggawa.
3. Orang-orang Bali memberikan
hukuman berat kepada orang- brang Sasak. Hukuman tersebut menyebabkan
terjadinya pemberontakan pada tahun 1854 dan 1856 M, akan tetapi orang-orang Sasak gagal untuk
membebaskan diri dari kekuasaan Bali.
4. Raja Mataram memberi bantuan pasukan kepada raja
Mengwiuntuk melawan Gianyar. Pasukan bantuan tersebut berasal dari kalangan Sasak. Oleh sebab itu, Belanda merasa
perlu ikut campur menangani permasalahan tersebut untuk menghindari korban
yang lebih banyak. Sebenarnya alasan tersebut cukup mengada-ada, akan tetapi
karenakerajaan Mataram (Gusti Ngurah
Ketut Karangasem)melanggar perjanjian yangtelah disepakati denganBelanda pada
tanggal 7 Juni 1843 yang
isinyamenyatakan bahwa Pulau Selaparang adalah milik dankepunyaan Gubernemen
Belanda, ditambah lagidengan kesewenang - wenangan raja Mataram terhadap
masyarakatSasak seperti berita dari surat yang ditulis tanggal 9 Desember 1891M, maka pihak belanda merasa perlu untuk turun
tangan. Menurut pihak Belanda bahwa meskipun surat tersebut
Pertempuran alKarang Tumbuk Sumber : Pulau
Lombok dalam Sejarah berasal darikaum miskin dan bodoh tetapi mereka adalah
para pemuka-pemukaSasak. Hal itu juga diperkuat oleh hasil laporan dari
observasiLiefrinck yang tiba di pulau Lombok pada tanggal 3Maret
1894 Myang memeriksa keadaan suku
Sasak di pulau Lombok.Pihak Mataram juga memberikan hak monopoli kepada
orangInggris, bahkan memberikan izin untuk mendirikan bengkel perkapalan
di Labuhan Tering tanpa izin dari pihak Belanda. Makatidak ada pilihan lain
bagi Belanda selain terlibat langsung danmenegur pihak Mataram.Sebenarnya pihak
Belanda sudah mencoba mempertemukantokoh-tokoh Sasak dan pihak Mataram, akan
tetapi menemui jalan buntu. Akhimya Belanda mengeluarkan ultimatum yang
memberatkan Mataram, akan tetapi pihak Mataram meminta penundaan jawaban.
Pihak keraj aan selalu mengulur-ulur waktu.Melihat gelagat tersebut kemudian
Belanda menurunkan pasukannyadan mendarat di Ampenan, maka mau tidak mau
ultimatum tersebut harus diterima. Untuk kelancaran dan berjalannya
pembicaraanBelanda memindahkan sebagian pasukannya di tanah lapang dekatPura
Meru.Adapun isi perjanjian antara Mataram
dan Belanda yangtertanggal 7 Juni 1843M
sebagai berikut : 1).Mataram
mengakui kedaulatan Belanda atas pulau Lombok. 2). Mataram tidak lagi melakukan
hak adat tawan karang. 3). Mataram
akan melindungi kepentingan perdagangan Belanda. 4). Mataram tidak lagi kontak atau melakukan
perjanjian dengan bangsa kulit putih lainnya. 5). Sebagai imbalan Mataram diberi hak otonomi penuh
olehBelanda dalam melaksanakan pemerintahan di Lombok.
B. UTUSAN SASAK KE CAKRANEGARA
Untuk penandatanganan perjanjian tersebut harus
disaksikanoleh pemuka-pemuka Sasak. Untuk memberitahu orang Sasak,Jenderal Van
Ham diutus menemui mereka di Sisik agar datangke Cakranegara akan tetapi
pemuka-pemuka Sasak menolak undangan tersebut. Mendengar penolakan
tersebut akhimya panglima pasukan sendiri datang ke Sisik Labuhan Haji
sambil memberikan penjelasan dan para pemuka Sasak
menyepakatidengan mengirim utusan
sebanyak 2 orang.Kemudian pada
malam tanggal 26 Agustus 1894
M, keduautusan Sasak datang dan ditempatkan di markas tentara Belanda.
Tetapi kedua orang utusan tersebut membuat ulah
denganmeninggalkan tempat perundingan. Mereka berpendapat bahwa,adalah sama
saja, "lepas dari mulut buaya, masuk ke mulutsinga". Kemudian
keduanya menembak ke dalam puri. Tembakanitu menimbulkan reaksi dan terjadilah
baku tembak yang semakingencar.Setelah
berkobamya pertempuran antara Belanda denganMataram, mereka meninggalkan kota
melalui desa Lingsar. DiBatukliang mereka
bertemu dengan pasukan Overste Van Lawick Van Baps, yang sebelumnya
berpatroli di Batukliang. Para utusan tulah yang memberitahu bahwa di
Cakranegara telah terjadi pertempuran antara Belanda dengan Mataram.
C. TEWASNYA JENDERAL VAN HAM
Pukul
23.15 WITA terjadi peperangan antara
Belanda denganMataram, karena kedua utusan tersebut menembakkan
senapan.Kemudian terjadi saling tembak-menembak yang menyebabkanseorang bintara
terluka parah. Pada penyerangan tersebut Belandamemiliki kekuatan sebanyak 400
orang.
·
Kapten Kamerman memimpin garis utara.
·
Kapten Fuhr Hop memimpin garis barat dan selatan
dibantu olehkompi Maluku.Pukul
24.00 wita, pihak Mataram menyerang
bivak-bivak sebagai sasaran yang empuk karenatidak penghalang. Perwira
KesehatanYanssen penuh kesibukan Sementaratembakan terus-menerus dan bertubi-tubi, bantuan yang diharapkan
tidak kunjung datang. Pada saat keluar itulah Jenderal Van Ham
tertembak di bagian perut dan dada.
Siapa yangmenembak sampai sekarang masihmenjadi tekateki. Sebanyak
16 prajurit meninggal dan 2 orang terluka
parah. Di bawah tembakanyang gencar itu, rombongan tandumembawa Jenderal Van
Ham tiba di Pura Karang Jangi:c DisitulahJenderal Van Ham menghembuskan
nafasnya terakhir.Demikianlah, setelah peperangan agak reda, jenderal kompiVan
Lawick yang memberi bantuan, ketika memasuki Cakranegara,Karang Tumbuk, Sweta
dihadang pasukan kerajaan. Merekaditembaki dari lubang-lubang pekarangan
sekitarnya. Sedangkan pasukan Blegvelt yang berpatroli ke Praya dan Sukarara
pada tanggal 26 Agustus menerima
berita lalu kembali ke Mataram. Begitupulasetelah memasuki Cakranegara mereka
menerima tembakan demitembakan dari kiri-kanan jalan. Banyak sekali
korban matiditinggalkan dan yang terluka
ditandu. Dalam kegelapan malam,sekitar puku1 20.00, mereka berbelok ke arah Mataram denganmeninggalkan banyak korban.
D. PENYEMPURNAAN KEKUATAN BELANDA
Pada
tanggal 27 Agustus 18 94 M, Jenderal Vetter sampai diAmpenan. Kemudian melaporkan kejadian tersebut melalui telegramkepada
Gubernemen Jenderal di Betawi pada tanggal 28
Agustus18 94 M. Jenderal Vetter menerima jawaban bahwa
ekspedisi dal :disempurnakan. Dalam waktu lima hari tepatnya tanggal 31
Agustus1894 M,
gerakan lebih ofensif mulai dilakukan. Sementara
itu pihak raja Mataram mencoba berdamai dan memohon maaf,
tetapi permintaan maaf tersebut ditolak.Angkatan laut Belanda pun mulai
menembaki MataramdanArong-Arong (Dasan Agung) sehingga orang Bali
terusir.Sebelum penembakan dilakukan mereka melakukan observasi penyisiran
terhadap orang-orang Bali yang memiliki tembok-tembok yang sangat untuk
melindungi mereka dan orang-orang Sasak terutama di sekitar Kekalik dan
Tepi Sungai. Hal ini bertujuan untuk lebih leluasa menembaki dengan tujuan
menduduki Mataram.Dengan demikian, seluruh pantai utara dan barat Lombok dikuasai
oleh pihak Belanda. Sementara orang Sasak di Lombok Timur dan Lombok Tengah dipersenjatai untuk
menyerang Mataram.Raja Mataram mulai menarik simpati orang-orang Sasak
denganmemberikan janji muluk dan iming-iming hadiah uang. Sementaraitu
menyerahnya Datu Pangeran Ketut Karangasem bersama lima belas orang yang
beragama Islam tidak menyurutkan guru Bangkoluntuk menyerang Mataram.
E. RUNTUHNYA KERAJAAN BALI DI
LOMBOK
Beberapa kronologi peristiwa : 1). Pada tanggal 5
September 1894 M, beberapa desa seperti Kekalik, Dasan Agung, Rembiga dapat diduduki tanpa adanya perlawanan.
2). Pada tanggal 12 dan 13
September 1894 M : (a). Pagutan dan Pagesangan ditembaki dari arah kekalik. (b). Pagesangan dan Pesinggihan dari
Arong-ArongTembakan balasan pun terjadi dari arah Pagesangan sehingga dari
pihak Belanda dua orang tewas dan tujuh orangluka-luka. 3). Pada tanggal 14 September 1894M, Pagesangan dikuasai dan dijadikan pos.
Untuk membersihkan medan disekitarnya
dilakukan oleh sekitar 100 orang hukuman untuk membuat jalan dari
Kekalik keSekarbela dengan tujuan pengangkutan material berat pada
esok harinya. 4). Pada tanggal 17
September 1894M, operasi dari kampung-kekampung terus dilaksanakan yang didahului dengan tembakan artileri.
Panglima Vetter memimpin seluruh
operasi. Pukulan tong-tong memanggil semua orang Bali untuk ikut
serta bertempur. Dari Cakra segera datang pasukan Bali yang kuat. Dalam
waktu yang singkat kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran yang
sengit, berturut-turut, satu demi satu stelling Bali direbut kembali. Kemudian
setelah dibantu pasukan Sasak,Belanda mendesak Mataram.
Dalam
pertempuran ini, Gusti Luki anak almarhum
A.A. Made tewas. 5). Pada tanggal 19
dan 20 September 1894 M, pasukan
Matarammencoba merebut Pagutan tetapi dapat dicegah oleh rakyatSasak, bahkan
bekas pemimpin desa, Ida Nyoman Kosong dapatditangkap kemudian diserahkan
kepada Jenderal Vetter. 6). Pada
tangga1 27 dan 28 September 18 94 M berturut-turut dilakukan
manuver ke timur-laut Mataram untuk mengalihkan perhitungan musuh.
Dengan kekuatan satu setengah batalyondibawah pimpinan
Jenderal Sugov menuju ke Rembiga. Mula-mula diambil stelling di Pajarakan, dari
kampung Kamasan disebelah utara,
Mataram ditembaki terus-menerus. Kemudianmenuju ke arah timur-laut. Kemudian,
kampung Kamasandiserang dari kampung
Monjok. Terlebih dahulu tembok yangmenjadi penghalang dihancurkan dengan
granat.Perlawanan dari pihak Bali tidaklah kecil. Mereka bersikukuhmempertahankan setiap jengkal wilayahnya,
terutama tempat-tempatdi sekeliling puri istana kediaman Anak Agung Ketut
Karangasemyang merupakan calon pengganti raja yang sudah lanjut usia. Namun bagaimanapun
kuatnya pertahanan pihak Bali, kota Mataram dapat dikuasai dan diduduki akibat persenjataan yang tidak berimbang. Pihak
pasukan Bali pun terpaksa meninggalkan segala-galanya dan terdesak mundur dari
semua front pertempuran, sehingga menurunkan semangat juang pihak Bali.
Tembok-tembok dibongkar dengan segala macam alat, sepertimesiu, dinamit,
linggis, dan sebagainya. Dalam waktu yang singkatketiga puri tersebut sudah
berada kobaran api, yang berakhir sampai tengah malam.
Demikianlah tempat-tempat para pembesar Bali
dihancurkan. Kota Mataram yang megah itupun hancur lebur,termasuk puri
(kediaman) raja dan putra mahkota. Salah satu peristiwa penting yang terjadi
pada saat penghancuran kerajaan Mataram, adalah ditemukan kitab Negara
Kertagama karya Mpu Prapanca oleh Dr J.L.A. Brandes tepatnya disekitar halaman
istana Cakranegara. Adapun sampai jatuhnya Mataram, jumlah kerugian di
pihak Belanda : satu orang perwira (letnan dua infanteri) berikut 13 anak buahnya
dan 3 orang hukuman, yang luka-luka 4
orang, kemudian dua orang letnan dua beserta 50 anak buahnya. Pertempuran merebutMataram
sengit sekali. Adapun kerugian dari pihak Bali, lima pimpinan Bali yang
terkenal, juga putra mahkota (Anak Agung Ketut Karangasem) beliau gugur waktu
mempertahankan Puri bersama anak buahnya. Di pihak Bali, jumlah korban
ditaksir lebih dari 300 orang meninggal.
Beberapa pengikut putra mahkota yang setia telah mengangkut jenazah ke
Cakranegara pada tengah malam. Di sana raja tua ingin melihat putranya tetapi
dicegah karena tubuh Anak Agung Ketut terlalu hancur akibat
tembakan. Pada tanggal 10Oktober barulah
proses penyerangan selesai.Maka sejak itu, secara nyata dimulailah penjajahan
pulau Lombok oleh Belanda. Sejak itu pulalah pihak Belanda
sibuk mengatur segala sesuatu menurut kehendaknya, terutama dalam soal keamanan dan penertiban wilayah.
F.
SISTEM PEMERINTAHAN
Pada tahun 1882
M berdasarkan Ind. Stbl. No. 123, pemerintah Belanda mendirikan keresidenan
Bali dan Lombok,dengan Ibu Kota Buleleng (Singaraja). Para raja di Mataram
sangatkeberatan atas tindakan Belanda
karena bertentangan dengan perjanjian persahabatan tahun 1843M.
Tetapi Belanda tidak pernahmenghiraukannya
karena Belanda menganggap pulau Lombok adalah wilayah kekuasaannya. Dengan
demikian, kedaulatan Mataram sudah tidak penuh lagi. Hal ini terbukti
jika ada darikerajaan itu yang bertindak
bertentangan dengan kehendak Belandamaka mereka akan dicap indisipliner. Adapun
sistem pemerintahan Belanda pada waktu itu sebagai berikut :
1. Pulau Lombok diberi kedudukan sebagai bagian
(afdeling) darikeresidenan Bali dan Lombok,
yang dikepalai oleh seorang residen yang berkedudukan di Singaraja sebagai ibu
kota keresidenan, sedangkan afdeling Lombok dikepalai oleh seorang Assisten Residen yang berkedudukan di Mataram
sebagai ibu Kotanya.
2. Pulau Lombok pada mulanya
dijadikan dua wilayah (Order Afdeling), yaitu wilayah Lombok Timur dengan
ibu kota Sisik (Labuan Haji) dan wilayah Lombok Barat dengan ibu kota
Ampenan, tetapi kemudian dirubah menjadi 3 wilayah : (1) Lombok Barat dengan ibu kota Mataram, (2)
Lombok Tengah dengan ibu kota Praya, dan (3)
Lombok Timur dengan ibu kotaSelong.
Masing-masing dikepalai seorang Belanda dengan kedudukan controleur, sedangkan
daerah utama yaitu Tanjung ditempatkan seorang gezaghebber (semacam penguasa
perang).
3. Tiap-tiap wilayah dibagi menjadi
beberapa kedistrikan, yangdikepalai oleh seorang distrik dan bagi orang-orang
Bali diangkat seorang yang berkedudukan
sebagai punggawa dari orang Bali. Pembagian
wilayah kedistrikan di Lombok Timur terdiri atas : Masbagik, Rarang,
Pringgabaya, Sakra. Lombok Tengah terdiriatas:
Praya, Batukliang, Kopang, Jonggat. Sedangkan di Lombok Barat terdiri
atas: Ampenan, Gerung, Tanjung, Bayan.
4. Golongan Bali, rupanya untuk
memberikan kepuasan kepada mereka, rakyat Bali dijadikan 9 wilayah yang
masing-masing dikepalai oleh
seorang patih, kemudian dijadikan 3 punggawaanyaitu
punggawa Cakranegara Utara, Cakranegara Selatan dan Pungggawa Pemenang.
5. Pembagian kedistrikan bagi orang
Sasak tidak lagi didasarkan pembagian
geneologis, tetapi berdasarkan wilayah teritorialdengan batas-batas tertentu, sedangkan untuk kepenggawaanmasih
diatur menurut penduduk yang terdiri dari orang-orangBali (geneologis). Dengan adanya perkembangan ini, maka beberapa
peraturanikut berubah, sebagai berikut : 1). Lombok Timur: untuk
kedistrikan Rarang dibagi 2 yaitu Rarang Timur
dan Rarang Barat. 2). Lombok Barat: untuk
kedistrikan Ampenan dibagi menjadi 2, yaitu
: Ampenan Barat dan Ampenan Timur. 3). Sedangkan
untuk tiga punggawa itu dijadikan satu yaitu penggawa Cakranegara yang
mengepalai seluruh orang Bali yang berada di pulau Lombok. 4). Bagi penduduk golongan minoritas sebagai
orang-orang China,Arab dan India serta orang asing lainnya. 5). China diangkat seorang kepala yang disebut Kapten
der Chinezen, untuk golongan Arab juga India yang diistilahkandengan orang timur asing diangkat juga seorang
kepala.
G. PENDIDIKAN RAKYAT
Pada
zaman pemerintahan Belanda, secara umum di seluruhdunia terjadi perubahan dan pembaharuan secara menyeluruhterhadap aspek
politik, ekonomi, sosial dan budaya. Perusahaan- perusahaan yang ada di
Indonesia mengalami perkembangan yangsangat pesat sehinggga membutuhkan tenaga
kerja yang terdidik danmemiliki keterampilan tertentu. Dalam hal ini
pendidikanmempunyai peranan yang sangat penting. Di samping itu
penduduk pribumi juga mulai bangkit semangat dan kesadarannya unmemperbaiki
status sosialnya sebagai warganegara kelas dua melalui pendidikan. Oleh karena itu pemerintah jajahan
mengarahkan pembinaan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja pribumi, demi kepentingan kaum pemilik modal Eropa (Belanda).
Sesudah 18 tahun Belanda menguasai Lombok sekitar 1912 M, sekolah yang dibangun hanya 8 buah Yaitu : (1)
Sekolah Gubernemen di Mataram, Praya dan Selong masing-masing sebanyak
1 buah. (2). Sekolah Subsidi dibangun di Pringgabaya, Labuhan Haji, Masbagik, Kopang masing-masing 1 buah. (3). Sekolah Desa di Mantang hanya sebuah. Pada tahun
1923 M baru dibangun sekolah "Hollands Inlandse
School (HIS)" di Mataram dan beberapa tahun kemudian dibangun Schakel
School diSelong. Sampai tahun 1942 M tidak ada sekolah menengah (SMP) yang dibangun
sebagai sekolah Mayor Sumber : Lombok dalam Sejarah lanjutan Sekolah Rakyat.
Penyelenggaraan pendidikan oleh masyarakat secara swadaya juga
diperbolehkan, akan tetapi harus mendapatkan izin dari pemerintah Belanda.
Laporan-laporan mengenai kurikulum dan keadaan sekolah
pun harus dilaporkan secara berkala. Ketidak lengkapan laporan sering dijadikan
alasan untuk menutup kegiatan pendidikan
di kalangan masyarakat tertentu, sehingga haltersebut dapat menjadi faktor penghambat karena rakyat
belum menguasai administrasi dengan matang.
H. PERADILAN
Peradilan diatur menurut golongan. Adapun
golongantersebut sebagai berikut : 1).
Untuk golongan Sasak dinamakan "Raad
Sasak". 2). Untuk golongan Bali dinamakan "Raad van
Justitie", Raad Sasak dan Raad
Kerta. 3). Peradilan dilaksanakan
berdasarkan adat dan pasuar. 4). Pengadilan
asli dari tiap-tiap golongan juga diadakan pada tiap-tiap wilayah : (a).
Golongan Sasak diketuai oleh controleur dan
seorang wakil ketua beberapa anggotanya yang diangkat dari orang-orang Sasak. (b).
Golongan Bali diketuai oleh controleur dan
seorang wakil ketua beberapa anggotanya yang diangkat dari orang-orang Bali. Di
tiap-tiap kedistrikan diadakan peradilan yang lebih rendahdisebut "Raad
Distrik" (distrik gerechts) dengan batasan kekuasaanlebih sedikit. Untuk
menilai segala keputusan dari masing-masingRaad (Peradilan asli) diadakan badan
penguji yang dinamakan"Revisie Kommissie" yang diketuai oleh Assisten
Residen dengan beberapa orang anggotanya yang merupakan wewenang
tertinggi bagi peradilan asli itu.
Terimakasih atas responnya
BalasHapussangat bermanfaat dalam menambah wawasan sekaligus memadukan dengan cerita2 sasak yang lain. Thanks
BalasHapussebaiknua sumber dicantumkan dan sumber yg digunakan harus berimbang
BalasHapussebaiknua sumber dicantumkan dan sumber yg digunakan harus berimbang
BalasHapusAkan smkin mantap bila patih2 Kr.asem diikutkan dlm penulisan agr sejarah bisa dirasakan semua pihak, terutama anak cucu beliau yg kini tidak jelas nasipnya.
BalasHapusTerimaksih Niwayan Mariaseh Atas Sejarah Lombok Bali Akan Tetapi Lebih Bagus Lagi Tuan Guru Haji Ali Batu Ditulis Dengan Lengkap Perjelanan Sakra
BalasHapus