Rabu, 22 Oktober 2014

selaparang kingdom



KERAJAAN SELAPARANGA.

A.  BERDIRINYA SELAPARANG DAN MUMBUL
Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun 1343 M, ekspedisi tersebut diteruskan ke pulauLombok di bawah pimpinan Empu Nala. Tujuannya adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang. Setelah ditaklukkan oleh Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang ke Selaparang. Daerahini kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela berarti batu danPawis berarti ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah (berbatu?)yang ditaklukan. Kedatangan mahapatih Majapahit ini dapatdibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah satunya ditulisdalam sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan.
Menjelang runtuhnya Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok, seperti kerajaan Selaparang,kerajaan Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya : Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang merupakan kerajaan yang berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di bawahk erajaan Majapahit. Empu Nala sendiri kemudian memilikiketuranan-keturunan yang banyak memegang tampuk pimpinansebagai raja di pulau Lombok.Sejak kehancuran Selaparang Hindu di pulau Lombok,muncul kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, diantaranya kerajaan Mumbul yang berpusat di Labuhan Lombok. Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu Turunan.
 Prabu Turunan adalah adik dari Pangeran Kaesari, konon ia merupakan keturunandari Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh oleh Ken Arok  pada tahun 1220 M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken Arok mengangkat dirinya menjadi raja Singasari di dekat Malang, JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi pergolakan di kerajaan Majapahit.  Demung Mumbul mendirikan kota di teluk Labuan Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di sebuah bukit (sekarang Gunung Kayangan). Dengan demikian silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan sebagai berikut : Kaesari Prabu Tunggul Ametung Demung Mumbul Prabu Indrajaya Raden Mas Panji Anom Raden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas PanjiSetelah mangkatnya Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama Pangeran Indrajaya (versi lain menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu Rangkesari). Di kerajaanLombok terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Demung Brangbantuh  karena menuntut balas aws kematian adiknya Patih Sandubaya, akan tetapi pemberontakan tersebut dapat dipatahkan. Pada saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaanMumbul (Labuan Lombok) dipindahkan ke Selaparang atas nasehat Patih Banda 'fuda dan Patih Singa Yuda.
Pemindahan pusat kerajaan ke Selaparang tersebut lebihdidasarkan atas alasan keamanan. Daerah Selaparang terletak didataran yang tinggi sehingga memudahkan untuk mengamati kapalyang datang dari sebelah utara maupun sebelah barat, baik itu kapal para pedagang maupun kapal musuh yang akan menyerang keSelaparang sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggidari serangan musuh.Setelah Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti oleh puteranya yang bernama Raden Mas Panji Anom. Beliau jugadikenal dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah awal masuknyaIslam di pulau Lombok. Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji Tilar Negara diseberangkan keAlas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan Tallo)menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang "MasPamayan" menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tangga130 November 1648 M.

B.  DAERAH KEKUASAAN SELAPARANG
Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil seperti Pujut,Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang merupakankerajaan-kerajaan kecil yang merdeka. Dalam babad Lombok disebutkan batas-batas wilayah kekuasaan Selaparang meliputi:sebelah utara berbatasan dengan Sokong dan Bayan, sebelah selatan berbatasan dengan Kokok Belimbing, sebelah barat berbatasandengan Tegal Sampopo ke arah utara sampai Denek Mingkar (sebelah barat daerah ini ditemukan Sari Kuning) sedangkan batastimur tidak disebutkan. Dengan demikian wilayah Selaparang padawaktu itu meliputi sebagian besar Lombok Timur. Disebutkan pula bahwa Lombok dan Sumbawa berada di bawah kekuasaan seorangraja di Lombok.

C.  HUBUNGAN SELAPARANG DENGAN KERAJAAN-KERAJAAN LAIN
Kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Sokong, Bayan,Langko, Kedaro, Parwa, Sarwadadi, dan Pejanggik mengakuiSelaparang sebagai induk atau kakaknya. Hubungan di antara mereka penuh dengan persaudaraan, hidup rukun dan damai, tak ada gesekansehingga mereka tidak membutuhkan tentara reguler yangdipersenjatai. Apabila situasi membutuhkan pertahanan, maka rakyatsiap bangkit membela negara. Pejabat yang mengurusi masalah pertahanan dan keamanan disebut Dipati. Dengan demikian, persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543 M. Sebagai kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukanhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam HikayatBanjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernamaRaden Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinyameninggal, Raden Subangsa kawin lagi dengan Putri Selaparang diSumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya tahun 1618 M kerajaan Goa menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebut Lombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan semakin mantap.
Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok, masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.

D.  ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DANKARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak  berhasil. Kemudian pada tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara damai dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543 M. Sebagai kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukanhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam Hikayat Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernamaRaden Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinyameninggal, Raden Subangsa kawin lagi dengan Putri Selaparang diSumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya tahun 1618 M kerajaan Goa menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebutLombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan semakin mantap.
Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok, masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.



E.  ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DANKARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak  berhasil. Kemudian pada tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara damai dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa pusat kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini diketahui dari berita-berita tahun 1673 M dan 1680 M  tentang pertanggungjawaban raja Sumbawa atas daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa harusmelepaskan Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa, makaVOC menempatkan regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M.
Untuk memadamkan pemberontakan tersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner menangkapi para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah : Raden Abdi Wirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing. Merekadihukum denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang kayu sepang dalam jangka waktu 3 tahun.Sejak kedatangan VOC ke Lombok hingga tahun 1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami kemunduran. KarangasemBali bersama Arya Banjar Getas berperang melawan raja-raja diLombok. Pada tahun 1740 M terjadi peperangan di Tanaq Beaq yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak saat itu maka tamatlahriwayat kerajaan Selaparang.

BAB VII
KEDATUAN LANGKOA.

A.  BERDIRINYA KEDATUAN LANGKO
Prabu Anom Menjatuhkan Hukuman Mati Pada pertengahan abad ke XVI M, Selaparang mencapai puncak kejayaannya, rakyatnya hidup tenang dan damai, antara satudesa, dukuh dengan desa, serta dukuh yang lainnya, hidup dalamnuansa persaudaraan, hukum Islam dijalankan secara murni. Dalamnaskah Kotaragama yang berisi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di kerajaan Surya Alam (kerajaan yang dimaksudkan adalahSelaparang) tarcantum bahwa sifat seorang raja harus selalu berpedoman pada syariat agama Islam, bersedekah (sosial), memberi pengayoman, tidak ingkar (disiplin), menuntut ilmu pengetahuan.Siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan ketentuanhukum Islam meskipun pada anaknya sendiri; (putra mahkota).Suatu ketika, saat sedang berjalan, di halaman, secara tidak sengaja permaisuri raja bersenggolan dengan Raden Mas Panji (Ntramahkota). Raden Mas Panji kemudian memukul kaki ibu tirinya dan peristiwa itu menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum harusditegakkan, maka raja memanggil seluruh pembesar kerajaan untuk memutuskan hukuman. Prabu Anom memberikan hukuman matikepada putra mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati kepada putramahkota dipercayakan kepada Patih Singarepa, tetapi sang patihtidak kuasa dan tiada mampu menjalankannya. Akhirnya oleh PatihSingarepa, Raden Mas Panji diseberangkan ke Alas dan dititipkepada salah seorang Demung Alas yang menjadi sahabatnya. Itulahsebabnya bergelar Raden Mas Panji Tilar Negara (Tilar Negaraartinya meninggalkan negaranya). Sekembalinya Patih Singarepamenjalankan tugas kemudian disampaikan kepada sang raja bahwa prosesi telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk yang dititahkan.Raja Prabu Anom pun menangis sedih karena sangatsayangnya kepada sang putra mahkota.
Pedukuhan Tembeng.Setelah wafatnya Prabu Anom kemudian Patih Singarepameminta kembali Raden Mas Panji Tilar Negara untuk kembali keSelaparang. Patih Singarepa menyampaikan bahwa sebelummeninggal baginda mewasiatkan Raden Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan. Mengetahui kejadian itu, Raden Mas Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan adiknyamenduduki tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar Negara tidak ke Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam memimpin kerajaan. la kemudian membuat pemukiman di Hutan Saba di atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang). Patih Singarepa dengan setia mendampingiPangeran Raden Mas Panji Tilar Negara. Pemukiman tersebutkemudian berubah menjadi pedukuhan yang disebut PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan damai.Raden Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteriPatih Singarepa. Dalam perkawinannya itu, Raden Mas Panjimemperoleh dua orang putera, yaitu Raden Pringganala dan RadenTerunajaya. Setelah dewasa kedua putra tersebut memiliki sifat dankegemaran yang bertolak belakang: Raden Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar mengumpulkan berbagai macamsenjata.Ketika Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal dunia, beliau dimakamkan di daerah Tembeng. Sedangkan pemimpin pedukuhan digantikan oleh Raden Pringganala. Suatu hari RadenTerunajaya menasehati kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata, akan tetapi ditolak sehingga menimbulkan perselisihanantara keduanya. Raden Pringganala kemudian mengusir RadenTerunajaya dari Tembeng. Raden Terunajaya pun meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat pemukiman di hutan Lengkukun.
Di pemukiman tersebut beliau beserta para pengikutnya membangunmasjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah menjadiKedatuan Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya.

B.  BERKEMBANGNYA KEDATUAN LANGKO
Raden Terunajaya berniat hendak memberikan pelajarankepada kakaknya akan arti pentingnya persenjataan. Makadisusunlah rencana penyerangan ke pedukuhan Tembeng. Teknik  penyerangan diserahkan sepenuhnya ke Patih Singarepa. Strategiyang digunakan sangat sederhana yaitu mengumpulkan semuawanita, anak-anak, orang dewasa sebagai pembawa hewan piaraanseperti sapi, kambing, kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata lengkap dengan bedil, tombak, panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan karena RadenTerunajaya memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal ini juga sebagai rasa hormat dan sayang masih sangat mendalam kepadakakaknya.Pada tengah malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan agar tiba di pintu gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng dikuasai tanpa adanya perlawanan yang berarti. RadenPringganala pun menyerah. Beliau beserta para pengikutnya yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng dan mencari pemukiman baru.
Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di Lombok Timur sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan  Langkodi bawah pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).

C.  MENYAMBUNG TALI PERSAUDARAAN
Setelah menguasai Tembeng, maka Kedatuan Langkosemakin luas dan meningkat menjadi kerajaan. Raden Terunajayamenjadi rajanya dan bergelar Prabu Langko. Raden Terunajayamempunyai empat orang putera yang semuanya laki-laki. Masing-masing bernama : Raden Putra, Raden Natadiraja, RadenAjiwayahdan Raden Ajiundak. Sementara itu diberitakan juga bahwa sangkakak Raden Pringganala di Praubanyar juga sudah mempunyai 4(empat) orang putri yang masing-masing bernama : Denda Suparta, Denda Suparah, Denda Supadan dan Denda Supayang. 44Patih Singarepa menyarankan agar menyambung kembali persaudaraan yang lama terputus dengan jalan mengawinkan keempat putra Raden Terunajaya dengan keempat putri dari Raden Pringganala, Anjuran tersebut diterima dengan lapang dada.
Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko dan Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan Denda Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden Natawijaya beristri Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.




D.  KERUNTUHAN KEDATUAN LANGKO
Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra mahkota danmenggantikan Raden Terunajaya sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini mempunyai anak bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya dan Path Singarepa meninggal dan dimakamkan diLangko. Pada masa kekuasaan Raden Ajiundak pemerintahansemakin mundur sehingga penyerangan Karangasem yang bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat ditangkal. Akhirnya kerajaanLangko pun menyerah kalah.

BAB VIII
KERAJAAN PEJANGGIK 

A.  BERDIRINYA PEJANGGIK 
Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaan Pejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik punmelepaskan diri dari Selaparang. Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalamanmemang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongashingga Tanjung Ringgit.Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinyaDeneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan.Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Sempopo,yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik.
Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelimamenurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian Deneq Mas UndaPutih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas BekemButa Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Deneq MasBekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas AjiKomala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga1 30 November 1648 M. Sejak itulah tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.

B.  BERKEMBANGNYA PEJANGGIK 
Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawindengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama PutriMas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yangmerupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang semakintersinggung.Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakinrenggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnyaseperti Langko, Sokong, Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnyadijadikan kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko,Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya.
Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaituPemban. Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la punmendapat gelar tanirihan yaitu "Surengrana" dan "Dipati Patinglanga".Secara bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai –berikut :
1.    Melakukan konsolidasi ke dalam Pejanggik.
2.    Mengisolir Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3.    Menggerogoti kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayahseperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, DasanLekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang.
Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasidengan menyerahkan keris sebanyak 33
buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan danloyalitas tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkahdisebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaanPejanggik sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas dianggap merombak tatanan hubungan yangsudah merupakan budaya turun-menurun.

C.  KERUNTUHAN PEJANGGIK 
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperansebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampumembawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban MasKomala Kusuma memang banyak memperingatkan putranya (MerajaKusuma) atas ancaman Selaparang karena terlalu kagum danterpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaranPejanggik.Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri darikerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebutdipercayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan PutriKentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginanyang mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak cocok  bersanding dengan raja. Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan AryaBanjar Getas dengan. PutriKentawang, raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas. Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar.Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692 M.
Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehingga Pejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan,kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa.Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapiterus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan.Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya Banjar Gems, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.

BAB IX
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS

Arya Banjar Getas datang ke pulau Lombok dari Jawa Timur dengan membawa pengiringnya. Mula-mula mereka singgah dikerajaan Sokong Tanjung di Lombok Barat sekarang. Arya Banjar Getas ditugaskan untuk membuat patung, akan tetapi patung yangdibuat menimbulkan kecurigaan Datu Sokong. Arya Banjar Getas pun disingkirkan dari Sokong. Kemudian Arya Banjar Getas bergerak ke timur hingga sampai di Wanasaba (itulah sebabnya diWanasaba ada sebuah desa bernama Banjar Getas). Di Wanasaba iasakit, kemudian ia pun bernazar jika ia sembuh kelak maka ia akanmenghadap ke raja Selaparang. Di kerajaan Selaparang ia pun jugamenemukan nasib yang kurang baik karena dituduh berbuat yangtidak senonoh dengan putri raja. Akhirnya Arya Banjar Getas jugadisingkirkan dari Selaparang. Hal itulah yang membuat Selaparang benci terhadap Pejanggik karena menerima Arya Banjar Getassebagai patih.Versi lain menyebutkan bahwa Arya Banjar Getas berasaldari Bali bagian utara. Oleh sebab itu sering disebut denganungkapan pendek "Dengan Bali Selam, Petelik Datu Bali".

A.  BERDIRINYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Kerajaan Selaparang bersama Amasa Samawa berhasilmengusir Arya Banjar Getas sampai di Pagutan. Dari Pagutan AryaBanjar Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la kemudian banyak membantu Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan menggunakan politik Rerepeq. Politik Rerepeq yangdijalankan terus berlanjut hingga ke Mambalan dan Sokong. Sebelum politik Repepeq sampai ke Bayan, raja Pejanggik justru mengambilkebijakan untuk membersihkan wilayahnya dari pengaruhPagesangan dan Pagutan.Kerajaan KarangAsem Bali yang memang ingin menguasaikerajaan-kerajaan di Lombok mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas dengan meminta bantuanKarang Asem untuk menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan Arya Banjar Getas dan Karangasem dalam peperangandi Tanaq Beaq menyebabkan hubungan keduanya semakin baik. Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah sumpah bahwa mereka akan selalu bergandengan tangan secara damai turun-temurun. Kemudian  keduanya membuat perjanjian yang dikenaldengan "Perjanjian Timur dan Barat Juring".
Isi perjanjian tersebut adalah, untuk bagian barat dimiliki dan dikuasai oleh Karangasem sedangkan bagian sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh Arya Banjar Getas. Batas antara kedua bagian tersebut adalah Sungai Pandan, Sweta Penanteng Aik, Pelambik, Ranggagata, dan Belongas. Raja Karangasem menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian dipindah ke Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas mendirikan kerajaannya di Memelaq dan menguasai wilayah Batu Kliang, Puyung serta Praya.

B.  BERKEMBANGNYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas adalahmengkonsolidasikan kekuasaannya ke wilayah-wilayah kedemunganyang semula dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secaramurni, rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas membagiwilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya yaitu :
1.    Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan diberiwilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
2.    Raden Juruh diberi kekuasaan untuk memerintah di Batukliang, Akan tetapi, kerjasama Arya Banjar Getas denganKarangasem Bali tidak mendapatkan restu dari datu-datu di daerahLombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak datu-datuyang melakukan pemberontakan, antara lain :
a.       Pemberontakan Datu Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya namun serangan itu dapat ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
b.      Pemberontakan Datu Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
c.       Pemberontakan Datu Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas karena pengkhianatan saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725 M.4.
Pemberontakan Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dansebagian rakyatnya diboyong ke Sekarbela, Dasan Agung danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam menangkal setiapserangan dari luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti KetutKarangasem.

C.  ERUNTUHAN KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getasadalah :
1.    Banyak kekacauan terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata wilayah kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2.    Karangasem ingkar janji terhadap sumpah yang pernahdilakukan. Banyak wilayah kekuasaan Arya Banjar Getas yangdiambil alih.
3.    Ketika Arya Banjar Getas meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki kemampuan dalam menata kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah :
1)   Raden Ronton.Dalam kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotake hutan Berora yang berubah menj adi Praya.
2)   Raden Lombok. Raden Lombok memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putera bernama Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi pemberontakanDemung Selaparang yang dibantu oleh komplotan bajak laut.Untuk menumpas pemberontakan itu diperintahkanlah pamanDeneq Bangli untuk mengejar komplotan bajak laut itu sampai keSumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di Labuan Lombok, paman Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal duniadi Ketangga. Beliau disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh puteranya bernama Raden Mumbul.
3)   Raden MumbulRaden Mumbul gugur dalam suatu perang tanding denganDemung Bone Mamben memperebutkan seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia digantikanRaden Wiratmaja.
4)    Raden WiratmajaPada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem memaksarakyat membayar upeti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I ini merupakan titik awal berakhirnyakerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada tahun 1841 M. Dengandemikian, pada akhir abad ke-18 sampai permulaan abad ke 19 M,kerajaan Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di Bali.Kerajaan Karangasem Lombok Bagian Barat membentuk kerajaanMataram dan kerajaan Singasari. Pada era inilah terjadi migrasi besar-besaran orang-orang Bali ke pulau Lombok.

BAB X
KERAJAAN SAKRA

A.  LATAR BELAKANG
Terjadi perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan pihak Karangasem. Sedang Pemban Mas Meraja Kusuma mendapatkanhukuman moral tidak diperkenankan ikut puputan sabil olehayahandanya, Pemban Mas Komala Kusuma. la tidak beranimembantah perintah ayahnya yang marah. la bertugasmenyelamatkan apa saja yang masih diselamatkan dan harusmenyingkir ke Sumbawa sebagai penerus generasi mendatang agar  pada saatnya nanti dapat merebut kembali tongkat kekuasaannyayang hilang. Beliau diiringi oleh sebagian pengawalnya, dan secarakhusus dilindungi oleh benteng Petak Purwadadi yang kuat. Beliaumenetap dan membuka pemukiman baru sebagai perintis imigranLombok di pulau Sumbawa bagian barat dan mendirikan desaJelenga di wilayah kecamatan Jereweh sekarang.Merasa telah dilecehkan, beliau sendiri bersumpah tidak akan menginjakkan kakinya di pulau Lombok. Tetapi beliaumempersiapkan generasi penerusnya, Pemban Penganten Purwadadisebagai putra mahkota pada generasi ke XI. la dinobatkan sebagairaja dalam pengasingan didampingi oleh adiknya, Deneq Laki Mas Orpa, dan saudara dari selir, Rade Nune Ratmaja Tember.
Setelah kerajaan Purwadadi sebagai benteng terakhir Pejanggik dapat dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar Getas, para prajurit melarikan diri ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian lagimenyusul ke Sumbawa.Merasa sudah mapan, pihak Karangasem merasa curiga atas perkembangan Banjar Getas. Mereka mengetahui bahwa dendamPejanggik lebih besar kepada Banjar Getas daripada Karangasem sendiri. Maka mereka pun mengirimkan utusan untuk mempersilahkan Pemban Penganten Purwadadi kembali ke Lombok dengan syarat mau menjalin hubungan baik dengan Karangasem dan bila suatu saat diperlukan bersedia untuk bersama-sama menghadapiBanjar Getas.Pada mulanya Pemban Penganten Purwadadi menolak rencana tersebut. Akan tetapi, mengetahui mulai adanya persainganantara Banjar Getas dengan Karangasem, maka secara diam-diam beliau mengirimkan para pengiringnya, termasuk ibu tirinya denganmembawa serta Raden Nuna Ratmaja Tember yang masih kecilsebagai lambang dan wakil sementara. Mereka mengambil tempat diGawah Pengkalik Tanaq, di seberang kali utara Purwadadi. Tempatinilah yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan baruyang sekitar tahun 1870 M diberi nama Sakra.

B.  BERKEMBANGNYA SAKRA
Didukung oleh para demung yang di zaman Pejanggik dulumerasa kecewa tetapi akhirnya merasa prihatin karena kehilangan pemimpin, dengan cepat daerah Sakra pun berkembang.Beberapa tahun kemudian Pemban Penganten Purwadadimemerintahkan adiknya Deneq Laki Mas Orpa menyusul pulang keLombok, menempati sisi selatan yakni di daerah Pijot yang dianggaplebih mudah untuk menjalin hubungan ke Sumbawa.
Terakhir baru putra Pemban Penganten sendiri, Pemban Ilang Mudung yang jugamenjaga dan menempati pesisir timur.Sebelum kembali ke Lombok, Pemban Ilang Mudung telahkawin dengan seorang putri bangsawan Sumbawa. Perkawinantersebut melahirkan dua orang putra yakni Lalu Jelenga dan LaluCentung yang tetap tinggal di Sumbawa menemani ibu besertakakeknya yang sudah sepuh, Pemban Penganten Purwadadi.Sedangkan dari hasil perkawinan di Lombok, beliau belum berputra. Raden Dirangsa menemani ayahnya di Mudung Korleko. Adik-adiknya yang memperkuat Sakra terdiri dari Raden Gde Angir,Raden Nuna Gde Lancung dan Raden Pagutan.Sedangkan Deneq Mas Orpa, mempunyai seorang putri hasil perkawinannya dengan bangsawan Sumbawa. putri itu bernama putri Bini Ringgit yang nantinya cukup memberikan peranan dalamsejarah Sakra, bahkan Lombok pada umumnya.Pada tahun 1800 M datanglah rombongan dari Gowa di bawah pimpinan Karaeng Manajai, menapaktilasi dan menilik keadaan bekas wilayah kekuasaan Gowa, Manggarai, Bima, Dompu,Sumbawa dan Lombok.
Di Lombok, beliau menemukan Selaparangyang sudah runtuh dan menyaksikan jejak jejak kerajaan Pejanggik yang masih mempunyai hubungan darah dengan Selaparang. DariLabuan Lombok beliau kemudian berlayar menuju Labuan TanjungLuar menemui Deneq Laki Mas Orpa. Terjadilah kesepakatan perkawinan yang berbau politik antara Pemban Bini Ringgit, putridari Deneq Laki Mas Opra dengan Karaeng Manajai. Sebelum perkawinan itu dilangsungkan, Karaeng Manajai kembali dulumenyelesaikan urusannya di Goa. Barulah pada tahun 1805 M  ia  kembali untuk menetap di Lombok dan kawin dengan Pemban BiniRinggit. la ditugaskan di wilayah Ganti yang berbatasan denganBanjar Getas. Perkawinan tersebut menghasilkan seorang putra bernama Dewa Mas Panji Komala yang nantinya dalam usia yangsangat muda, memimpin perlawanan pertama Sakra terhadapkekuasaan Karangasem. Seorang lagi putri hasil perkawinan KaraengManajai dan Pemban Bini Ringgit bernama Denda Bini Nyanti.Sebagai keturunan seorang pengembara, sejak muda DewaMas Panji Komala sudah memisahkan diri dan tinggal di Beleka.
Hal itu dilakukan juga atas perasaan kecewanya akibat ketegangan antaraorang tuanya. Ibunda Dewa Mas Panji Komala, Pemban Bini Ringgit, merasa dilecehkan atas pernikahan Karaeng Manajai denganseorang gadis dari Gelanggang bernama La Bunga. Perkawinan antara Pemban Bini ringgit dengan KaraengManajai dari Goa ternyata cukup meresahkan para musuh bebeyutannya, yakni kerajaan-kerajaan di Bali. Mereka resah dansangat mengkhawatirkan kondisi Karangasem yang sedang dilanda persoalan internal antar puri dan berpotensi terjadi perang saudaraantara Mataram, Pagesangan, Pagutan dan Singasari yang dianggaplebih tua. Oleh karena itulah pihak Karangasem segera mendekatiSakra serta menuntut perlakuan yang sama melalui perkawinan politik.  Agaknya yang diincarnya adalah Dende Bini Nyanti. Tetapi pihak Sakra justru hanya mengirimkan puluhan gadis dari kalanganorang biasa saja untuk dipilih, semuanya pun lantas ditolak dan dikembalikan. Raja Karangasem kemudian menyatakan akan datangsendiri dengan segala kehormatan dan kebesarannya.Menyikapi rencana raja Karangasem tersebut, terjadilah silang-pendapat dan pengelompokan. Mereka yang moderat darikalangan para tetua, terutama Karaeng Manajai sendiri, berpendapatsebaiknya tawaran raja Karangasem tersebut diterima dengan sikap politis juga. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadapkemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apabila memang sudahwaktunya untuk merebut kembali tongkat yang hilang bisa denganmudah merebutnya dari pihak karangasem yang terancam perangsaudara, bila perlu meminta bantuan Sumbawa dan Goa untuk mencapai tujuan itu. Disamping itu, jika Karangasem benar-benar dilanda perang saudara, siapa tahu melalui perkawinan bisaditaklukkan tanpa kekerasan.Di lain piha lk-, terutama di kalangan orang-orang muda,muncul sikap militansi yang justru dluukung oleh Pemban BiniRinggit yang kecewa terhadap suaminya. Bahkan karenakejengkelannya tersetut, ia menyebut suaminya orang luar yang tidak tahu perasaan rakyat dan kawula bala yang setia dan siap matimembela kehormatan kerajaan Sakra penerus Pejanggik. MenurutPemban Bini Ringgit, sekaranglah waktu yang tepat memanfaatkantidakrukunnya puri Singasari dengan para saudaranya.
Demikianlah, diam-diam Sakra mempersiapkan dirimenghubungi berbagai pihak yang , diharapkan akan memberidukungan. Bahkan untuk bisa menarik dukungan Sumbawa, Gowadan orang-orang pesisir pantai, Dewa Mas Panji Komala bersama ibudan adiknya ditarik masuk , Sakra. Dalam usianya yang sangat muda,sekitar 16 tahun, Dewa Mas Panji Komala diangkat menjadi raja, sebagai lambang pemersatu sekaligus sebagai senopati perang.Gerakan dimulai dengan membersihkan wilayah timur. Desa-desa yang bersikap setengah hati dalam memberikan dukungan,digempur dengan kekerasan, para pemimpin beserta anak¬istrinya
disandera dan dibawa ke Sakra. Meskipun kaget, Karangasem bergerak cepat. Mereka berhasil meredam dan menunda perselisihansesama mereka. Jika benar-benar menang, pihak Sakra tidak akan pilih bulu untuk menghancurkan saudara-saudara kerajaanKarangasem yang ada. Pihak Karangasem menduduki Mendana,Mujur dan Kopang. Meskipun Mendana, Mujur dan wilayah selatan berhasil dibersihkan kembali, akan tetapi Kopang dibuat sebagai benteng pertahanan yang sangat kuat, sehingga Raden Bendesa diKopang tidak dapat berkutik.Terlalu muda sebagai pemimpin dan tanpa wawasan sertastrategi perang yang mapan memang sangat berpengaruh terhadapkualitas kepemimpinan Dewa Mas Panji Komala, terutama di dalam pengambilan keputusan. Desa-desa yang telah dibebaskan tidak diduduki, dan ketika gagal menembus Kopang, para pasukan Sakramalah kembali pulang.Konsolidasi kekuatan hanyalah berbentuk mengumpulkanorang sebanyak-banyaknya bertumpuk di desa Sakra tanpa gerakanlanjutan. Bebasnya wilayah timur dan terkumpulnya kekuatan yang besar membuat mereka puas dan merasa diri telah menang. Nasihatyang tua-tua karena terlanjur bergerak haruslah terus menyerangtidak digubris bahkan dijawab: "Kalau memang benar Bali itu jantan,silahkan dia datang, kita tunggu disini saja".Pusat desa memang ditata, dilengkapi petak jonggah yangkuat. Puri yang ada sebelumnya diperbaiki, begitupula tempat tinggalibu suri Pemban Bini Ringgit bersama sang raja Dewa Mas PanjiKomala. Memang benar, Dewa Mas Panji Komala mempunyai kharisma yang sangat kuat, berwibawa dan pemberani, namuncenderung nekat tanpa perhitungan. Terpaksalah yang tua-tua bergerak sendiri dengan kekuatan terbatas mengusir kelompok-kelompok kecil prajurit, Karangasem yang masuk mengganggu desa-desa yang telah dibersihkan.
Gangguan-gangguan itu merupakan strategi yang tepat agar Sakra terus sibuk, sementara Karangasem mempersiapkan diri untuk serangan balik yang mematikan. Sebaliknya di pihak Sakra malahmerasa puas, sibuk berpesta pora mabuk-mabukan. Beberapa kali serangan besar yang dicoba Karangasem memang selalu dapatdipatahkan, tetapi mereka tidak tahu bahwa pihak Karangasemsedang mempersiapkan diri dengan prajurit yang lebih teratur dan profesional serta dilengkapi dengan taktik dan strategi yang cukup jitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar