KERAJAAN SELAPARANGA.
A. BERDIRINYA SELAPARANG DAN MUMBUL
Ketika
Majapahit mengirimkan ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun 1343 M,
ekspedisi tersebut diteruskan ke pulauLombok
di bawah pimpinan Empu Nala. Tujuannya adalah untuk menaklukkan daerah.
Selaparang. Setelah ditaklukkan oleh Empu Nala, Gadjah Mada sendiri
akhirnya datang ke Selaparang. Daerahini kemudian dikenal dengan nama
Selapawis. Sela berarti batu danPawis berarti ditaklukan. Jadi Selapawis
berarti daerah (berbatu?)yang ditaklukan. Kedatangan mahapatih Majapahit ini
dapatdibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah satunya ditulisdalam
sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan.
Menjelang runtuhnya Majapahit, bermunculan
kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok, seperti kerajaan Selaparang,kerajaan
Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil
lainnya : Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan
Selaparang merupakan kerajaan yang berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung
di bawahk erajaan Majapahit. Empu Nala sendiri kemudian
memilikiketuranan-keturunan yang banyak memegang tampuk pimpinansebagai raja di
pulau Lombok.Sejak kehancuran
Selaparang Hindu di pulau Lombok,muncul
kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, diantaranya kerajaan Mumbul yang berpusat
di Labuhan Lombok. Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu
Turunan.
Prabu Turunan adalah adik dari Pangeran Kaesari, konon ia merupakan keturunandari
Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh oleh Ken Arok pada tahun
1220 M (dua tahun setelah peristiwa
itu Ken Arok mengangkat dirinya menjadi raja Singasari di dekat Malang,
JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M atau awal abad ke XIV M
sewaktu di Jawaterjadi pergolakan di kerajaan Majapahit. Demung Mumbul mendirikan kota di teluk Labuan
Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di sebuah bukit (sekarang Gunung
Kayangan). Dengan demikian silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan sebagai berikut : Kaesari Prabu Tunggul Ametung Demung
Mumbul Prabu Indrajaya Raden Mas Panji Anom Raden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas PanjiSetelah
mangkatnya Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama Pangeran
Indrajaya (versi lain menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu Rangkesari).
Di kerajaanLombok terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Demung Brangbantuh karena menuntut balas aws kematian adiknya
Patih Sandubaya, akan tetapi pemberontakan tersebut dapat dipatahkan. Pada saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun
1505-1545 M, kerajaanMumbul (Labuan Lombok) dipindahkan ke Selaparang atas
nasehat Patih Banda 'fuda dan Patih Singa Yuda.
Pemindahan pusat kerajaan ke Selaparang
tersebut lebihdidasarkan atas alasan keamanan. Daerah Selaparang terletak didataran yang tinggi sehingga memudahkan untuk
mengamati kapalyang datang dari sebelah utara maupun sebelah barat, baik itu
kapal para pedagang maupun kapal musuh yang akan menyerang keSelaparang
sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggidari serangan musuh.Setelah
Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti oleh puteranya yang bernama
Raden Mas Panji Anom. Beliau jugadikenal dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah
awal masuknyaIslam di pulau Lombok. Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji
Tilar Negara diseberangkan keAlas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan
Tallo)menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang
"MasPamayan" menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tangga130 November
1648 M.
B. DAERAH KEKUASAAN SELAPARANG
Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit,
kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil
seperti Pujut,Tempit, Kedaro, Batu Dendeng,
Kuripan, Kentawang merupakankerajaan-kerajaan kecil yang merdeka. Dalam babad
Lombok disebutkan batas-batas wilayah kekuasaan Selaparang meliputi:sebelah
utara berbatasan dengan Sokong dan Bayan, sebelah selatan berbatasan
dengan Kokok Belimbing, sebelah barat berbatasandengan Tegal Sampopo ke arah utara sampai Denek Mingkar (sebelah
barat daerah ini ditemukan Sari Kuning) sedangkan batastimur tidak disebutkan.
Dengan demikian wilayah Selaparang padawaktu itu meliputi sebagian besar Lombok
Timur. Disebutkan pula bahwa Lombok dan Sumbawa berada di bawah kekuasaan
seorangraja di Lombok.
C. HUBUNGAN SELAPARANG DENGAN
KERAJAAN-KERAJAAN LAIN
Kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Sokong,
Bayan,Langko, Kedaro, Parwa, Sarwadadi, dan Pejanggik mengakuiSelaparang
sebagai induk atau kakaknya. Hubungan di antara mereka penuh dengan
persaudaraan, hidup rukun dan damai, tak ada gesekansehingga mereka tidak
membutuhkan tentara reguler yangdipersenjatai. Apabila situasi membutuhkan
pertahanan, maka rakyatsiap bangkit membela negara. Pejabat yang mengurusi
masalah pertahanan dan keamanan disebut Dipati. Dengan demikian,
persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543 M. Sebagai
kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukanhubungan dengan kerajaan-kerajaan
lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan.
Dalam HikayatBanjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernamaRaden
Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan
tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinyameninggal, Raden Subangsa kawin
lagi dengan Putri Selaparang diSumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya
tahun 1618 M kerajaan Goa
menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan
kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebut Lombok dari Bali
pada tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan
semakin mantap.
Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok, masing-masing kerajaan
meningkatkanhubungan melalui perkawinan
antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini dapat
diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban
Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan kerajaan
kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan,
Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.
D. ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DANKARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan
Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan
bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel
mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak berhasil. Kemudian pada
tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara
damai dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil
memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama
mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa
persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543
M. Sebagai kerajaan yang kuat, Selaparang
juga melakukanhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar pulau
Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam Hikayat
Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernamaRaden Subangsa
pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan tersebut lahir
Raden Mataram. Setelah istrinyameninggal, Raden Subangsa kawin lagi dengan
Putri Selaparang diSumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya tahun 1618
M kerajaan Goa menaklukkankerajaan-kerajaan
di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan kerajaan Selaparang. Sejak
keberhasilan Goa merebutLombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses
Islamisasi pun berjalan semakin
mantap.
Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok, masing-masing kerajaan
meningkatkanhubungan melalui perkawinan
antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini dapat
diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban
Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan kerajaan
kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan,
Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.
E. ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DANKARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan
Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan
bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel
mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak berhasil. Kemudian pada
tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara
damai dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil
memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama
mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa pusat
kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini
diketahui dari berita-berita tahun 1673 M dan 1680 M tentang pertanggungjawaban raja Sumbawa atas
daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa
mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa harusmelepaskan
Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa, makaVOC menempatkan
regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC yang menempatkan
regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya pemberontakan Selaparang
padatanggal 16 Maret 1675 M.
Untuk memadamkan pemberontakan tersebut, VOC di bawah
Kapten Holsteiner menangkapi para pemimpin Selaparang. Mereka
masing-masing adalah : Raden Abdi Wirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan
Arya Boesing. Merekadihukum denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang
kayu sepang dalam jangka waktu 3 tahun.Sejak kedatangan VOC ke Lombok hingga tahun
1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami kemunduran. KarangasemBali
bersama Arya Banjar Getas berperang melawan raja-raja diLombok. Pada tahun 1740
M terjadi peperangan di Tanaq Beaq yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak
saat itu maka tamatlahriwayat kerajaan Selaparang.
BAB VII
KEDATUAN LANGKOA.
A. BERDIRINYA KEDATUAN LANGKO
Prabu Anom Menjatuhkan Hukuman Mati Pada pertengahan
abad ke XVI M, Selaparang mencapai puncak kejayaannya, rakyatnya hidup
tenang dan damai, antara satudesa,
dukuh dengan desa, serta dukuh yang lainnya, hidup dalamnuansa persaudaraan, hukum Islam dijalankan secara murni. Dalamnaskah
Kotaragama yang berisi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di
kerajaan Surya Alam (kerajaan yang dimaksudkan adalahSelaparang) tarcantum
bahwa sifat seorang raja harus selalu berpedoman pada syariat agama Islam,
bersedekah (sosial), memberi pengayoman, tidak ingkar (disiplin), menuntut
ilmu pengetahuan.Siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan
ketentuanhukum Islam meskipun pada anaknya sendiri; (putra mahkota).Suatu
ketika, saat sedang berjalan, di halaman, secara tidak sengaja
permaisuri raja bersenggolan dengan Raden Mas Panji (Ntramahkota). Raden Mas Panji kemudian memukul kaki
ibu tirinya dan peristiwa itu menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum
harusditegakkan, maka raja memanggil seluruh pembesar kerajaan
untuk memutuskan hukuman. Prabu Anom memberikan hukuman matikepada putra
mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati kepada putramahkota dipercayakan kepada
Patih Singarepa, tetapi sang patihtidak kuasa dan tiada mampu menjalankannya.
Akhirnya oleh PatihSingarepa, Raden Mas Panji diseberangkan ke Alas dan
dititipkepada salah seorang Demung Alas yang menjadi sahabatnya. Itulahsebabnya
bergelar Raden Mas Panji Tilar Negara (Tilar Negaraartinya meninggalkan negaranya). Sekembalinya Patih
Singarepamenjalankan tugas kemudian disampaikan kepada sang raja bahwa prosesi
telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk yang dititahkan.Raja Prabu Anom pun
menangis sedih karena sangatsayangnya kepada sang putra mahkota.
Pedukuhan Tembeng.Setelah wafatnya Prabu Anom kemudian
Patih Singarepameminta kembali Raden Mas Panji Tilar Negara untuk kembali
keSelaparang. Patih Singarepa menyampaikan bahwa sebelummeninggal baginda
mewasiatkan Raden Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan. Mengetahui
kejadian itu, Raden Mas Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan adiknyamenduduki
tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar Negara tidak ke
Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam memimpin kerajaan. la
kemudian membuat pemukiman di
Hutan Saba di atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang). Patih Singarepa dengan setia mendampingiPangeran
Raden Mas Panji Tilar Negara. Pemukiman tersebutkemudian berubah menjadi
pedukuhan yang disebut PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan
damai.Raden Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteriPatih Singarepa. Dalam perkawinannya itu, Raden
Mas Panjimemperoleh dua orang putera, yaitu Raden Pringganala dan
RadenTerunajaya. Setelah dewasa kedua putra tersebut memiliki sifat dankegemaran yang bertolak belakang: Raden
Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis
burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar mengumpulkan berbagai macamsenjata.Ketika Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal
dunia, beliau dimakamkan di daerah Tembeng. Sedangkan
pemimpin pedukuhan digantikan oleh Raden Pringganala. Suatu hari
RadenTerunajaya menasehati kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata,
akan tetapi ditolak sehingga menimbulkan perselisihanantara keduanya. Raden Pringganala kemudian mengusir RadenTerunajaya
dari Tembeng. Raden Terunajaya pun meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat
pemukiman di hutan Lengkukun.
Di pemukiman tersebut beliau beserta para pengikutnya
membangunmasjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah
menjadiKedatuan Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya.
B. BERKEMBANGNYA KEDATUAN LANGKO
Raden Terunajaya berniat hendak memberikan
pelajarankepada kakaknya akan arti pentingnya persenjataan. Makadisusunlah
rencana penyerangan ke pedukuhan Tembeng. Teknik penyerangan
diserahkan sepenuhnya ke Patih Singarepa. Strategiyang digunakan sangat
sederhana yaitu mengumpulkan semuawanita, anak-anak, orang dewasa sebagai
pembawa hewan piaraanseperti sapi, kambing, kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai
lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata lengkap dengan bedil,
tombak, panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan karena
RadenTerunajaya memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal ini juga
sebagai rasa hormat dan sayang masih sangat mendalam kepadakakaknya.Pada tengah
malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan
agar tiba di pintu gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng
dikuasai tanpa adanya perlawanan yang berarti. RadenPringganala pun menyerah.
Beliau beserta para pengikutnya yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng
dan mencari pemukiman baru.
Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di
Lombok Timur sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan Langkodi
bawah pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).
C. MENYAMBUNG TALI PERSAUDARAAN
Setelah menguasai Tembeng, maka Kedatuan Langkosemakin
luas dan meningkat menjadi kerajaan. Raden Terunajayamenjadi rajanya dan
bergelar Prabu Langko. Raden Terunajayamempunyai empat orang putera yang
semuanya laki-laki. Masing-masing
bernama : Raden Putra, Raden Natadiraja, RadenAjiwayahdan Raden Ajiundak. Sementara itu diberitakan juga bahwa sangkakak
Raden Pringganala di Praubanyar juga sudah mempunyai 4(empat) orang putri yang
masing-masing bernama : Denda Suparta, Denda Suparah, Denda Supadan dan Denda
Supayang. 44Patih Singarepa
menyarankan agar menyambung kembali persaudaraan yang lama terputus dengan
jalan mengawinkan keempat putra Raden Terunajaya dengan keempat putri
dari Raden Pringganala, Anjuran tersebut
diterima dengan lapang dada.
Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko dan
Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan Denda
Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden Natawijaya beristri
Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.
D. KERUNTUHAN KEDATUAN LANGKO
Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra mahkota
danmenggantikan Raden Terunajaya sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini
mempunyai anak bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya dan Path Singarepa meninggal dan dimakamkan
diLangko. Pada masa kekuasaan Raden
Ajiundak pemerintahansemakin mundur sehingga penyerangan Karangasem yang
bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat ditangkal. Akhirnya
kerajaanLangko pun menyerah kalah.
BAB VIII
KERAJAAN PEJANGGIK
A. BERDIRINYA PEJANGGIK
Selain kerajaan Selaparang yang memiliki
jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaan
Pejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan karena
kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya ternyata tidak mampu
menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik
punmelepaskan diri dari Selaparang. Berbeda dengan Selaparang yang merupakan
daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di
wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah
pedalamanmemang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang
dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok,
dari Belongashingga Tanjung
Ringgit.Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinyaDeneq Mas Putra
Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan.Beliau didampingi oleh putranya,
Deneq Mas Komala Sempopo,yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik.
Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah
pada generasi kelimamenurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian Deneq Mas UndaPutih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq
Mas BekemButa Intan Komala Sari pada
generasi ketujuh. Kakak Deneq MasBekem Buta Intan Komala Sari yang bernama
Pemban Mas AjiKomala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di
Sumbawa pada tangga1 30
November 1648 M. Sejak itulah
tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
B. BERKEMBANGNYA PEJANGGIK
Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja
Sakti. Beliau kawindengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama
PutriMas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas
Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu
banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yangmerupakan
saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka
dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus
misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat
yangmerupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang
semakintersinggung.Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat
Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan
semakinrenggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun
mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnyaseperti Langko, Sokong, Bayan,
Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnyadijadikan kedemungan dengan gelar
kerajaan seperti Datu Langko,Datu Sokong,
Datu Pujut dan lain-lainnya.
Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar
yang sama dengan kerajaan Selaparang yaituPemban. Semua. itu juga merupakan
basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam
peperangan. la punmendapat gelar tanirihan yaitu "Surengrana" dan
"Dipati Patinglanga".Secara bertahap, strategi-strategi yang
digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai –berikut :
1. Melakukan konsolidasi ke dalam
Pejanggik.
2. Mengisolir Selaparang dengan
mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3. Menggerogoti kerajaan Selaparang
dengan menguasai wilayahseperti
Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, DasanLekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk
ke Selaparang.
Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi
konsolidasidengan menyerahkan keris sebanyak 33
buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya
kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka
masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan danloyalitas
tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan
berbagai gerakan tersebut langkah demi langkahdisebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi
kekuasaan, kerajaanPejanggik sangat solid,
akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas dianggap
merombak tatanan hubungan yangsudah merupakan budaya turun-menurun.
C. KERUNTUHAN PEJANGGIK
Pada
generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperansebagai
seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampumembawa Pejanggik
menjadi kerajaan yang maju. Pemban MasKomala Kusuma memang banyak
memperingatkan putranya (MerajaKusuma) atas ancaman Selaparang karena terlalu
kagum danterpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris
sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaranPejanggik.Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri darikerajaan
Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebutdipercayakan kepada
Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan PutriKentawang,
Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginanyang mendalam, untuk
mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri
Kentawang tidak cocok bersanding dengan raja. Laporan
tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri
Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan
AryaBanjar Getas dengan. PutriKentawang,
raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat
tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan
Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan
sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja
Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulang
dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang kepada
suaminya, Arya Banjar Getas. Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah
besar.Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada
tahun 1692 M.
Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas
meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehingga Pejanggik dapat dikalahkan.
Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan,kemudian meninggal dunia di Ujung
Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke
Sumbawa.Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapiterus dilanjutkan
ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan.Semua kerajaan menyerah tanpa
perlawanan yang berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya
Banjar Gems, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur.
Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
BAB IX
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Arya Banjar Getas datang ke pulau Lombok dari Jawa
Timur dengan membawa pengiringnya. Mula-mula mereka singgah dikerajaan
Sokong Tanjung di Lombok Barat sekarang. Arya Banjar Getas ditugaskan
untuk membuat patung, akan tetapi patung yangdibuat menimbulkan kecurigaan Datu
Sokong. Arya Banjar Getas pun disingkirkan dari Sokong. Kemudian Arya
Banjar Getas bergerak ke timur hingga sampai di Wanasaba (itulah sebabnya
diWanasaba ada sebuah desa bernama Banjar Getas). Di Wanasaba iasakit, kemudian
ia pun bernazar jika ia sembuh kelak maka ia akanmenghadap ke raja Selaparang.
Di kerajaan Selaparang ia pun jugamenemukan nasib yang kurang baik karena
dituduh berbuat yangtidak senonoh dengan putri raja. Akhirnya Arya Banjar Getas
jugadisingkirkan dari Selaparang. Hal itulah yang membuat Selaparang benci
terhadap Pejanggik karena menerima Arya Banjar Getassebagai patih.Versi lain
menyebutkan bahwa Arya Banjar Getas berasaldari Bali bagian utara. Oleh sebab
itu sering disebut denganungkapan pendek "Dengan Bali Selam, Petelik Datu
Bali".
A. BERDIRINYA KEDATUAN ARYA BANJAR
GETAS
Kerajaan Selaparang bersama Amasa Samawa
berhasilmengusir Arya Banjar Getas sampai di Pagutan. Dari Pagutan AryaBanjar
Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la kemudian banyak membantu
Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan menggunakan politik
Rerepeq. Politik Rerepeq yangdijalankan terus berlanjut hingga ke Mambalan dan
Sokong. Sebelum politik Repepeq
sampai ke Bayan, raja Pejanggik justru mengambilkebijakan untuk membersihkan wilayahnya dari pengaruhPagesangan dan
Pagutan.Kerajaan KarangAsem Bali yang memang ingin menguasaikerajaan-kerajaan
di Lombok mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar
Getas dengan meminta bantuanKarang Asem untuk menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan
Arya Banjar Getas dan Karangasem dalam peperangandi Tanaq Beaq menyebabkan
hubungan keduanya semakin baik. Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah
sumpah bahwa mereka akan selalu bergandengan tangan secara damai turun-temurun.
Kemudian keduanya membuat perjanjian
yang dikenaldengan "Perjanjian Timur dan Barat Juring".
Isi
perjanjian tersebut adalah, untuk bagian barat dimiliki dan dikuasai oleh
Karangasem sedangkan bagian sebelah timur
dimiliki dan dikuasai oleh Arya Banjar Getas. Batas antara kedua bagian
tersebut adalah Sungai Pandan, Sweta Penanteng Aik, Pelambik, Ranggagata, dan
Belongas. Raja Karangasem menempatkan
wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian dipindah ke
Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas mendirikan kerajaannya di Memelaq
dan menguasai wilayah Batu Kliang, Puyung
serta Praya.
B. BERKEMBANGNYA KEDATUAN ARYA
BANJAR GETAS
Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas
adalahmengkonsolidasikan kekuasaannya ke wilayah-wilayah kedemunganyang semula
dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di
daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan
Arya Banjar Getas adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam
secaramurni, rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya
Banjar Getas membagiwilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya
yaitu :
1. Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan
diberiwilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
2. Raden Juruh diberi kekuasaan
untuk memerintah di Batukliang, Akan tetapi, kerjasama Arya Banjar Getas
denganKarangasem Bali tidak mendapatkan restu dari datu-datu di daerahLombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak
datu-datuyang melakukan pemberontakan,
antara lain :
a. Pemberontakan Datu Bayan dan
Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya namun serangan itu dapat
ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
b. Pemberontakan Datu Kadinding
tetapi juga dapat dipatahkan.
c.
Pemberontakan Datu Semong Moh Jalaluddin, raja
Sumbawa.Datu Semong tewas karena pengkhianatan saudaranya. Perang
inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725 M.4.
Pemberontakan Selaparang, yang juga dapat dipatahkan
dansebagian rakyatnya diboyong ke Sekarbela, Dasan Agung
danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam menangkal setiapserangan dari
luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti KetutKarangasem.
C. ERUNTUHAN KEDATUAN ARYA BANJAR
GETAS
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar
Getasadalah :
1. Banyak kekacauan terjadi
sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata wilayah
kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2. Karangasem ingkar janji terhadap
sumpah yang pernahdilakukan. Banyak wilayah kekuasaan Arya Banjar Getas
yangdiambil alih.
3. Ketika Arya Banjar Getas
meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki kemampuan dalam menata
kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah :
1) Raden Ronton.Dalam
kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotake hutan Berora yang berubah
menj adi Praya.
2) Raden Lombok. Raden Lombok
memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir
seorang putera bernama Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi
pemberontakanDemung Selaparang yang dibantu oleh komplotan bajak laut.Untuk
menumpas pemberontakan itu diperintahkanlah pamanDeneq Bangli untuk mengejar
komplotan bajak laut itu sampai keSumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di
Labuan Lombok, paman Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal
duniadi Ketangga. Beliau disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh
puteranya bernama Raden Mumbul.
3) Raden MumbulRaden Mumbul gugur
dalam suatu perang tanding denganDemung Bone Mamben memperebutkan seekor kuda
belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia digantikanRaden
Wiratmaja.
4) Raden WiratmajaPada masa pemerintahan Raden
Wiratmaja daerahnya banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem
memaksarakyat membayar upeti sehingga timbullah Perang
Praya pertama.Peperangan Praya I ini merupakan titik awal berakhirnyakerajaan
Arya Banjar Getas tepatnya pada tahun 1841
M. Dengandemikian, pada akhir abad ke-18
sampai permulaan abad ke 19 M,kerajaan
Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di Bali.Kerajaan Karangasem
Lombok Bagian Barat membentuk kerajaanMataram dan kerajaan Singasari. Pada era
inilah terjadi migrasi besar-besaran orang-orang Bali ke pulau Lombok.
BAB X
KERAJAAN SAKRA
A. LATAR BELAKANG
Terjadi
perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan pihak Karangasem. Sedang Pemban Mas Meraja Kusuma mendapatkanhukuman moral
tidak diperkenankan ikut puputan sabil olehayahandanya, Pemban Mas Komala
Kusuma. la tidak beranimembantah perintah ayahnya yang marah. la
bertugasmenyelamatkan apa saja yang masih diselamatkan dan harusmenyingkir ke
Sumbawa sebagai penerus generasi mendatang agar pada saatnya nanti
dapat merebut kembali tongkat kekuasaannyayang hilang. Beliau diiringi
oleh sebagian pengawalnya, dan secarakhusus
dilindungi oleh benteng Petak Purwadadi yang kuat. Beliaumenetap dan membuka
pemukiman baru sebagai perintis imigranLombok di pulau Sumbawa bagian barat dan
mendirikan desaJelenga di wilayah kecamatan Jereweh sekarang.Merasa
telah dilecehkan, beliau sendiri bersumpah tidak akan menginjakkan kakinya di pulau Lombok. Tetapi beliaumempersiapkan
generasi penerusnya, Pemban Penganten Purwadadisebagai putra mahkota pada generasi ke XI. la dinobatkan sebagairaja
dalam pengasingan didampingi oleh adiknya, Deneq Laki Mas Orpa, dan saudara
dari selir, Rade Nune Ratmaja Tember.
Setelah kerajaan Purwadadi sebagai benteng
terakhir Pejanggik dapat dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar
Getas, para prajurit melarikan diri ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian
lagimenyusul ke Sumbawa.Merasa sudah mapan, pihak Karangasem merasa curiga
atas perkembangan Banjar Getas. Mereka mengetahui bahwa dendamPejanggik
lebih besar kepada Banjar Getas daripada Karangasem sendiri. Maka mereka pun
mengirimkan utusan untuk mempersilahkan Pemban Penganten Purwadadi kembali
ke Lombok dengan syarat mau menjalin hubungan baik dengan Karangasem dan
bila suatu saat diperlukan bersedia untuk bersama-sama menghadapiBanjar
Getas.Pada mulanya Pemban Penganten Purwadadi menolak rencana tersebut.
Akan tetapi, mengetahui mulai adanya persainganantara Banjar Getas dengan
Karangasem, maka secara diam-diam beliau
mengirimkan para pengiringnya, termasuk ibu tirinya denganmembawa serta Raden Nuna Ratmaja Tember yang
masih kecilsebagai lambang dan wakil sementara. Mereka mengambil tempat diGawah
Pengkalik Tanaq, di seberang kali utara Purwadadi. Tempatinilah yang dianggap
sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan baruyang sekitar tahun 1870 M diberi nama Sakra.
B. BERKEMBANGNYA SAKRA
Didukung oleh para demung yang di zaman Pejanggik
dulumerasa kecewa tetapi akhirnya merasa prihatin karena kehilangan pemimpin,
dengan cepat daerah Sakra pun berkembang.Beberapa tahun kemudian Pemban
Penganten Purwadadimemerintahkan adiknya Deneq Laki Mas Orpa menyusul pulang
keLombok, menempati sisi selatan yakni di daerah Pijot yang dianggaplebih mudah
untuk menjalin hubungan ke Sumbawa.
Terakhir baru putra Pemban Penganten sendiri,
Pemban Ilang Mudung yang jugamenjaga dan menempati pesisir timur.Sebelum kembali ke Lombok, Pemban Ilang Mudung telahkawin dengan seorang putri bangsawan Sumbawa.
Perkawinantersebut melahirkan dua orang putra yakni Lalu Jelenga dan
LaluCentung yang tetap tinggal di Sumbawa menemani ibu besertakakeknya yang
sudah sepuh, Pemban Penganten Purwadadi.Sedangkan dari hasil perkawinan
di Lombok, beliau belum berputra. Raden
Dirangsa menemani ayahnya di Mudung Korleko. Adik-adiknya yang memperkuat Sakra
terdiri dari Raden Gde Angir,Raden Nuna Gde Lancung dan Raden Pagutan.Sedangkan
Deneq Mas Orpa, mempunyai seorang putri hasil perkawinannya
dengan bangsawan Sumbawa. putri itu bernama putri Bini Ringgit yang nantinya
cukup memberikan peranan dalamsejarah Sakra, bahkan Lombok pada umumnya.Pada
tahun 1800 M datanglah rombongan dari Gowa di bawah pimpinan Karaeng Manajai, menapaktilasi dan
menilik keadaan bekas wilayah kekuasaan Gowa, Manggarai, Bima, Dompu,Sumbawa
dan Lombok.
Di Lombok, beliau menemukan Selaparangyang sudah
runtuh dan menyaksikan jejak jejak kerajaan Pejanggik yang masih mempunyai
hubungan darah dengan Selaparang. DariLabuan Lombok beliau kemudian berlayar
menuju Labuan TanjungLuar menemui Deneq Laki Mas Orpa. Terjadilah kesepakatan perkawinan yang berbau politik antara Pemban
Bini Ringgit, putridari Deneq Laki Mas Opra dengan Karaeng Manajai. Sebelum perkawinan itu dilangsungkan, Karaeng
Manajai kembali dulumenyelesaikan urusannya di Goa. Barulah pada tahun 1805 M
ia kembali untuk menetap di Lombok dan kawin dengan Pemban BiniRinggit. la
ditugaskan di wilayah Ganti yang berbatasan denganBanjar Getas. Perkawinan
tersebut menghasilkan seorang putra bernama Dewa Mas Panji Komala yang
nantinya dalam usia yangsangat muda, memimpin perlawanan pertama Sakra
terhadapkekuasaan Karangasem. Seorang lagi putri hasil perkawinan
KaraengManajai dan Pemban Bini Ringgit bernama Denda Bini Nyanti.Sebagai
keturunan seorang pengembara, sejak muda DewaMas Panji Komala sudah
memisahkan diri dan tinggal di Beleka.
Hal
itu dilakukan juga atas perasaan kecewanya
akibat ketegangan antaraorang tuanya. Ibunda Dewa Mas Panji Komala, Pemban Bini
Ringgit, merasa dilecehkan atas pernikahan Karaeng Manajai denganseorang gadis
dari Gelanggang bernama La Bunga. Perkawinan antara Pemban Bini ringgit dengan
KaraengManajai dari Goa ternyata cukup meresahkan para musuh bebeyutannya,
yakni kerajaan-kerajaan di Bali. Mereka resah dansangat mengkhawatirkan kondisi
Karangasem yang sedang dilanda persoalan internal antar puri dan
berpotensi terjadi perang saudaraantara Mataram, Pagesangan, Pagutan dan
Singasari yang dianggaplebih tua. Oleh karena itulah pihak Karangasem
segera mendekatiSakra serta menuntut
perlakuan yang sama melalui perkawinan politik.
Agaknya yang diincarnya adalah Dende Bini Nyanti. Tetapi pihak Sakra justru hanya mengirimkan
puluhan gadis dari kalanganorang biasa saja untuk dipilih, semuanya pun lantas
ditolak dan dikembalikan. Raja Karangasem kemudian menyatakan akan datangsendiri
dengan segala kehormatan dan kebesarannya.Menyikapi rencana raja
Karangasem tersebut, terjadilah silang-pendapat dan pengelompokan. Mereka yang
moderat darikalangan para tetua, terutama
Karaeng Manajai sendiri, berpendapatsebaiknya tawaran raja Karangasem
tersebut diterima dengan sikap politis
juga. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan diri
terhadapkemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apabila memang sudahwaktunya
untuk merebut kembali tongkat yang hilang bisa denganmudah merebutnya dari
pihak karangasem yang terancam perangsaudara, bila perlu meminta bantuan
Sumbawa dan Goa untuk mencapai tujuan itu. Disamping itu, jika Karangasem
benar-benar dilanda perang saudara, siapa tahu melalui perkawinan
bisaditaklukkan tanpa kekerasan.Di lain piha lk-, terutama di kalangan
orang-orang muda,muncul sikap militansi yang justru dluukung oleh Pemban
BiniRinggit yang kecewa terhadap suaminya. Bahkan karenakejengkelannya
tersetut, ia menyebut suaminya orang luar yang tidak tahu perasaan rakyat
dan kawula bala yang setia dan siap matimembela kehormatan kerajaan Sakra
penerus Pejanggik. MenurutPemban Bini Ringgit, sekaranglah waktu yang tepat
memanfaatkantidakrukunnya puri Singasari dengan para saudaranya.
Demikianlah, diam-diam Sakra mempersiapkan
dirimenghubungi berbagai pihak yang ,
diharapkan akan memberidukungan. Bahkan untuk bisa menarik dukungan Sumbawa,
Gowadan orang-orang pesisir pantai, Dewa Mas Panji Komala bersama ibudan
adiknya ditarik masuk , Sakra. Dalam usianya yang sangat muda,sekitar 16
tahun, Dewa Mas Panji Komala diangkat menjadi raja, sebagai lambang pemersatu sekaligus sebagai senopati perang.Gerakan
dimulai dengan membersihkan wilayah timur. Desa-desa yang bersikap setengah
hati dalam memberikan dukungan,digempur dengan kekerasan, para pemimpin beserta
anak¬istrinya
disandera dan dibawa ke Sakra. Meskipun kaget,
Karangasem bergerak cepat. Mereka
berhasil meredam dan menunda perselisihansesama mereka. Jika benar-benar
menang, pihak Sakra tidak akan pilih bulu untuk menghancurkan saudara-saudara
kerajaanKarangasem yang ada. Pihak Karangasem menduduki Mendana,Mujur dan
Kopang. Meskipun Mendana, Mujur dan wilayah selatan berhasil dibersihkan
kembali, akan tetapi Kopang dibuat sebagai benteng pertahanan yang
sangat kuat, sehingga Raden Bendesa diKopang
tidak dapat berkutik.Terlalu muda sebagai pemimpin dan tanpa wawasan
sertastrategi perang yang mapan memang sangat berpengaruh terhadapkualitas
kepemimpinan Dewa Mas Panji Komala, terutama di dalam pengambilan
keputusan. Desa-desa yang telah dibebaskan tidak diduduki, dan ketika
gagal menembus Kopang, para pasukan Sakramalah kembali pulang.Konsolidasi
kekuatan hanyalah berbentuk mengumpulkanorang sebanyak-banyaknya
bertumpuk di desa Sakra tanpa gerakanlanjutan.
Bebasnya wilayah timur dan terkumpulnya kekuatan yang besar membuat mereka
puas dan merasa diri telah menang. Nasihatyang tua-tua karena terlanjur
bergerak haruslah terus menyerangtidak digubris bahkan dijawab: "Kalau
memang benar Bali itu jantan,silahkan dia datang, kita tunggu disini saja".Pusat
desa memang ditata, dilengkapi petak jonggah yangkuat. Puri yang ada sebelumnya
diperbaiki, begitupula tempat tinggalibu suri Pemban Bini Ringgit bersama sang
raja Dewa Mas PanjiKomala. Memang benar, Dewa Mas Panji Komala mempunyai kharisma
yang sangat kuat, berwibawa dan pemberani, namuncenderung nekat tanpa
perhitungan. Terpaksalah yang tua-tua bergerak sendiri dengan kekuatan
terbatas mengusir kelompok-kelompok kecil prajurit, Karangasem yang masuk
mengganggu desa-desa yang telah dibersihkan.
Gangguan-gangguan itu merupakan
strategi yang tepat agar Sakra terus sibuk, sementara Karangasem
mempersiapkan diri untuk serangan balik yang mematikan. Sebaliknya di
pihak Sakra malahmerasa puas, sibuk berpesta pora mabuk-mabukan. Beberapa kali serangan besar yang dicoba
Karangasem memang selalu dapatdipatahkan, tetapi mereka tidak tahu bahwa pihak
Karangasemsedang mempersiapkan diri dengan prajurit yang lebih teratur
dan profesional serta dilengkapi dengan taktik dan strategi yang
cukup jitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar